Ada ‘Manis-manisnya’, Produksi Kubis dari Poncokusumo Ini Langganan Ekspor ke Taiwan

Produksi Petani Kubis Di Kabupaten Malang
Produksi Petani Kubis Manis di Kabupaten Malang - Foto: Bob Bimantara

KABUPATEN MALANG – Sayuran kubis di Desa Wonosari Kecamatan Poncokusumo menjadi komoditas yang menjadi langganan ekspor. Sayuran kubis yang bernama kubis manis ini telah diekspor ke Taiwan sejak 2018 lalu.

Pengelola kubis manis Andrean Subhan mengatakan per harinya kubis manis ini dikirim dua truk kontainer ke Taiwan.

“Satu kontainer itu bisa membawa kurang lebih 4 ton kubis manis ke Taiwan. Jadi ya kira-kira ada 8 sampai 10 ton per hari ke Taiwan saja,” tutur Andre ke Blok-A, Kamis (3/8).

Andre juga menjelaskan, negara Taiwan menjadi satu satunya negara tujuan ekspor karena permintaan yang cukup banyak. Bukan tanpa alasan, bibit kubis manis ini sendiri memang kata Andre berasal dari Taiwan. Alhasil, warga Taiwan cocok dengan kubis itu.

“Jadi bibit ini berasal dari Taiwan. Dulu saya yang membawa ke sini dan dicoba ternyata bisa ditanam. Akhirnya ya kami ekspor lagi karena ada permintaan dan cocok sepertinya orang sana. Buktinya sudah tiga tahun dan ekspornya tetap terus,” kata ia.

Sementara itu, keunggulan kubis manis ini adalah dalam hal tekstur, berat dan rasanya. Teksturnya lebih lembut daripada kubis lokal. Kubis manis ini memiliki berat yang lebih dari kubis lokal. Satu kubis manis seberat 2 kilogram. Sementara kubis lokal 1,5 kilogram.

“Dan perkara rasa. Kalau dimakan ini ada rasa manis-manisnya begitu,” tutupnya.

Untuk harganya, kata Sutrami, satu kubis manis bisa dijual Rp 3800 per bongkah di Taiwan. “Dan keuntungan kami sekali ekspor bisa mencapai Rp 10 juta itu keuntungan bersih” tutupnya.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?