Ada 35.694 Kasus DBD Tahun Ini, Paling Banyak di Jabar – Jatim

Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD) yang mewabah di sejumlah daerah.(ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD) yang mewabah di sejumlah daerah.(ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

blok-a.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 35.694 kasus demam berdarah (DBD) terjadi di Indonesia awal tahun 2023 ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, kasus DBD paling banyak tersebar di Jawa Barat dengan lebih dari 6.000 kasus.

Disusul Bali sebesar 3.400 kasus, lalu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Tahun 2023 kasus paling banyak di Jawa Barat. Yang kedua Bali, disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB. Jadi Bali ini menjadi perhatian karena jumlah kasusnya semakin banyak,” katanya dalam konferensi pers daring, Senin (12/6/2023).

Imran menyampaikan, lima kota dengan kasus paling tinggi pada tahun 2023 secara berurutan, yaitu Kota Denpasar, Kota Bandung, Bima, Kabupaten Badung, dan Kota Balikpapan.

Pada tahun yang sama, total kematian mencapai 270 kasus. Kasus kematian ini tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Kalimantan Timur.

Adapun lima kota dengan kematian tertinggi, yaitu Kendal, Bima, Probolinggo, Semarang, dan Blora.

Sementara itu, case fatality rate (CFR) tertinggi meliputi Kabupaten Kaur sebesar 33,3; Majene sebesar 25; Bangka Selatan mencapai 10,6; Muara Enim mencapai 9,5; dan Kepulauan Sangihe 8.

“Jadi ini menunjukkan masalah pertolongannya. Pembawanya terlambat, maka itu pertolongan di faskes kita optimalkan,” tutur dia.

Sebelumnya di tahun 2022, angka kejadian DBD mencapai 143.184 dengan mayoritas kasus atau 36.500 kasus berada di Jawa Barat. Lalu disusul oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.

Namun jika dilihat berdasarkan incident rate per 100.000 penduduk, wilayah dengan kasus paling banyak berada di Kalimantan Utara.

Tercatat, terdapat 1.236 kasus kematian DBD selama tahun 2022. Sebanyak 63 persen kasus kematian terjadi pada anak berusia 0-14 tahun.

“Kasus kematian yang paling banyak ada di Jawa Barat, disusul Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Kalau kita lihat dari case fatality rate-nya yaitu jumlah meninggal dibagi jumlah kasus, yang di atas 1 itu di Sumsel, Kalbar Kaltara, Jatim, dan Jateng,” jelas dia.(lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?