blok-a.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau kasus penganiayaan yang melibatkan anak pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo, tak lantas membuat masyarakat enggan membayar pajak.
Seperti diketahui, publik kini tengah menyoroti secara tajam kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat tersebut, Mario Dandy Satriyo (20), terhadap remaja berinisial D (17) di Kompleks Grand Permata Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 20 Februari 2023 lalu.
Atas insiden penganiayaan itu, terungkap pelaku sering pamer gaya hidup mewah dan ugal-ugalan di media sosial. Kekayaan ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, sebanyak Rp 56 miliar juga ditengarai tidak wajar.
Hari ini, Jumat (24/2/2023), Rafael sudah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani berharap, meskipun ada masyarakat yang merasa kecewa terhadap DJP atas insiden ini, tak mengurangi sedikitpun komitmen untuk membayar pajak sesuai kewajiban warga negara Indonesia.
“Saya yakin mayoritas DJP bekerja sungguh-sungguh, jujur, dan profesional. Jangan sampai satu titik tinta merusak susu sebelanga,” kata Menkeu dalam konferensi pers pencopotan Rafael, Jumat (24/2/2023).
“Saya mengimbau masyarakat yang mungkin kecewa, dan juga mungkin dalam hal ini memiliki kemarahan terhadap tingkah laku dari putra seorang jajaran Kementrian Keuangan, tidak memengaruhi komitmen kita untuk membangun Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani memaklumi jika ada pandangan masyarakat yang enggan membayar pajak karena isu gaya hidup hedonis Mario dan keluarganya.
Sejumlah pihak menyebut keluarga pejabat Ditjen Pajak itu memakan uang pajak untuk menunjang gaya hidup mereka.
Untuk itu, kata dia, Kemenkeu sebagai institusi publik membuka diri menerima koreksi dari seluruh lapisan masyarakat.
“Jadi saya berharap dan mengimbau masyarakat, ayo kita terus berpikir dan menjaga sikap untuk terus membangun secara konstruktif. Hal-hal yang terjadi seperti pengkhianatan atau tindakan-tindakan kejahatan yang melanggar integritas kita koreksi,” kata Sri Mulyani.
“Tapi itu tidak boleh membuat kita menyerah, menjaga dan menjalankan undang-undang, amanat konstitusi kita,” tambah dia.
Sebelumnya, Rafael Alun yang merupakan ayah dari Mario Dandy Satrio telah mengucapkan permintaan maafnya dan menyatakan bahwa dirinya siap untuk diperiksa.
“Saya Rafael Alun Trisambodo orang tua dari Mario Dandy, dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besa GP Anshor,” ujar Rafael dalam sebuah video.
Ia meminta maaf atas perbuatan anaknya yang memukul korban hingga menyebabkan luka serius dan trauma.
“Atas perbuatan putra saya yang menyebabkan luka serius hingga trauma yang mendalam,” lanjutnya.
Rafael mendoakan David agar cepat sembuh. Selain itu ia juga menegaskan bahwa masalah tersebut adalah masalah pribadi keluarga mereka.
“Saya selalu mendoakan untuk kesembuhan Mas David. Dan dalam kesempatan ini, saya menegaskan bahwa masalah ini adalah masalah pribadi keluarga kami,” jelasnya.
Ayah Dandy Satrio ini juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk mengikuti prosedur hukum yang berlaku dalam menyelesaikan kasus ini.
“Kami siap untuk mengikuti prosedur hukum yang berlaku,” ucap Rafael.
Mario Dandy diketahui melakukan kekerasan terhadap terhadap putra pengurus pusat GP Ansor, David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/3/2023).
Berdasarkan keterangan akun Twitter @Lentera Bangsaa_, kejadian bermula saat David yang berada di rumah sahabatnya, mengirim pesan berupa share lokasi ke mantan pacarnya yang kini berstatus pacar Dandy.
Setelah David membagikan lokasinya, mobil jeep Rubicon hitam milik Mario sudah menunggu di depan rumah temannya. David kemudian dibawa ke sebuah gang kosong dan dianiaya oleh dua orang pelaku.
Akibat penganiayaan itu, David pun mengalami luka serius di area wajah sebelah kanan, kepala, robek pada bibir. Saat ini dirinya masih dalam kondisi tak sadarkan diri alias koma di ruang ICU.(lio)