Blok-a.com – Sayur biasanya diolah dengan cara direbus atau ditumis. Namun, sebagian orang ada juga yang lebih suka sayur goreng lantaran menciptakan rasa yang lebih nikmat dan menggugah selera.
Ada berbagai sayuran yang digoreng dan digemari, misalnya bayam goreng, terong goreng, jamur goreng, kol goreng, dan masih banyak lagi.
Namun, ternyata hal tersebut tak disarankan lantaran dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan.
Dokter Tirta, seorang influencer yang kerap mengedukasi soal kesehatan di media sosial mengatakan bahwa memasak sayur dengan cara digoreng dapat menurunkan angka nutrisinya.
“Sayur yang dimasak dengan cara digoreng itu akan, yang pertama mengurangi angka nutrisinya, apalagi dibakar hangus pak,” ujar Dokter Tirta dalam unggahan video di TikTok pribadinya.
Selain itu, sayur goreng juga dapat meningkatkan potensi LDL (low-density lipoprotein) atau yang biasa disebut kolesterol jahat.
“Kedua, sayur yang digoreng terlalu lama apalagi memakai minyak yang digunakan berulang kali sifatnya akan menjadi seperti gorengan yaitu akan meningkatkan potensi LDL (kolestrol jahat),” jelas Dokter Tirta.
Lebih lanjut, Dokter Tirta mengatakan dampak lainnya dari mengonsumsi sayur goreng dapat meningkatkan resiko plak pembuluh darah yang bisa menjadi PJK atau penyakit jantung koroner.
“Dan kalau LDL naik otomatis akan terjadi peningkatan resiko plak pada pembuluh darah jadi ada resiko trobus trobus pembuluh darah yang menjadi penyakit jantung koroner,” lanjutnya.
Alih-alih digoreng, Dokter Tirta lebih menyarankan untuk memasak sayur dengan cara direbus, tetapi tetap harus memperhatikan waktu merebusnya.
“Yang bagus itu baiknya adalah yang tidak mengalami proses masak atau direbus. Direbus terlalu lama pun itu akan mengurangi angka nutrisinya, jadi betul sayur itu lebih baik yang proses memasaknya paling minimal,” pungkasnya.