HUT ke-80 TNI, 133 Ribu Prajurit dan 1.047 Alutsista Siap Tunjukkan Kekuatan di Monas

RUU TNI
Pasukan TNI Angkatan Darat (Foto: tniad.mil.id)

Blok-a.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) digelar secara besar-besaran di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10/2025). Acara ini menjadi salah satu momentum penting yang akan menampilkan kekuatan pertahanan Indonesia secara masif.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menyebutkan bahwa perayaan kali ini melibatkan 133.000 prajurit dan 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista). Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perayaan HUT TNI tahun lalu.

“Dari tahun lalu pada HUT ke-79, yang kita lihat begitu besar dan masif itu, itu hanya 100.000. Kemudian alutsista yang tergelar dan ikut serta dalam demonstrasi, ada kurang lebih 1.047,” ujarnya usai geladi bersih di Monas, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Kompas.

Rangkaian Acara

Puncak acara HUT ke-80 TNI akan ditandai dengan upacara militer, parade, defile pasukan, hingga demonstrasi tempur dari ketiga matra, yakni darat, laut, dan udara. Namun, Freddy menegaskan bahwa perayaan tidak hanya terfokus pada sisi militer.

TNI juga menggelar rangkaian acara yang melibatkan masyarakat luas. Salah satunya adalah TNI Fair dan Pesta Rakyat yang berlangsung di Monas pada 20–21 September 2025. Acara tersebut menampilkan pameran alutsista dari berbagai matra sekaligus menghadirkan hiburan bagi pengunjung. Dengan kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih dekat mengenal TNI sekaligus merasakan suasana perayaan ulang tahun yang penuh semangat kebangsaan.

Geladi bersih yang digelar sehari sebelum acara puncak turut melibatkan seluruh matra dan berbagai komponen pendukung. Freddy memastikan seluruh tahapan berjalan lancar, mulai dari persiapan, gladi, hingga pelaksanaan.

“Untuk kegiatan di tanggal 5 nanti, upacara rencananya akan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia selaku inspektur upacara, didampingi Panglima TNI, Menhan, Wakil Panglima, serta seluruh Kepala Staf Angkatan,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Wakasad Letjen TNI Saleh Mustafa dan pasukan saat gladi bersih HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, 3 Oktober 2025. (foto: Fauzan/Antara)
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Wakasad Letjen TNI Saleh Mustafa dan pasukan saat gladi bersih HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, 3 Oktober 2025. (foto: Fauzan/Antara)

Tema HUT TNI ke-80

HUT ke-80 TNI mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.” Tema ini mencerminkan arah strategis dan komitmen TNI dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.

“TNI Prima” sendiri merupakan akronim dari profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif. Prinsip ini menegaskan tekad TNI untuk terus meningkatkan kualitas prajurit dan memperkuat sistem pertahanan nasional, baik dari sisi teknologi, organisasi, maupun kesiapan menghadapi ancaman baru, termasuk ancaman siber dan perubahan geopolitik.

Sementara itu, “TNI Rakyat” menekankan jati diri TNI sebagai penjaga kedaulatan bangsa yang lahir dari rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan selalu bersama rakyat. Hubungan erat ini menjadi modal sosial dan pertahanan yang tidak tergantikan.

Adapun “Indonesia Maju” mencerminkan tujuan akhir, yaitu sinergi antara TNI dan masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, sejahtera, serta mampu menjawab tantangan global menuju visi Indonesia Emas 2045.

Makna Filosofis Logo HUT TNI ke 80

Untuk memperkuat pesan perayaan, TNI juga telah meluncurkan logo resmi HUT ke-80. Logo ini sarat dengan simbolisme yang menggambarkan semangat perjuangan dan arah pembangunan bangsa.

Angka “80” yang didesain dengan warna merah putih mencerminkan semangat patriotisme selama delapan dekade kemerdekaan Indonesia. Dua bidang silinder pada angka 8 dan 0 melambangkan kekuatan persatuan dan kedaulatan sebagai fondasi bangsa.

Selain itu, bentuk angka 8 yang menyerupai simbol tak terhingga (infinity) merefleksikan semangat perjuangan yang tak pernah padam. Garis merah tegas di dalam logo juga menjadi representasi pemerataan kesejahteraan rakyat yang terus diupayakan. Keseluruhan desain logo ini diarahkan untuk menggambarkan visi besar menuju Indonesia Emas 2045. (mg2)

Penulis: Muhammad Naufal Abiyyu (mahasiswa magang UTM Bangkalan)