Viral Kisah Horor di TikTok, GM Hotel Niagara Bantah Gedungnya Angker

BLOK-A – Belakangan viral video review Hotel Niagara di TikTok. Video yang diunggah akun @hmie memperlihatkan suasana hotel tersebut yang sepi dan suasananya bikin merinding.

Tak berselang lama, video review itu langsung mendadak viral di media sosial. Banyak netizen yang setuju bahwa Hotel Niagara itu terkenal dengan angkerannya. Selain itu, banyak pengakuan dari warganet yang sempat ‘diganggu’ oleh makhluk tak kasat mata saat menginap di hotel tersebut.

Hotel Niagara yang berlokasi di Lawang ini, sudah berdiri sejak 100 tahun yang lalu. Dilansir dari Malang Merdeka, Hotel Niagara ini berdiri pada tahun 1918, yang awalnya bangunannya seperti vila. Sempat berpindah kepemilikkan, akhirnya bangunan tersebut dibawah kepemilikkan Ong Kie Jay, lalu dijadikansebuah hotel yang kini bernama Hotel Niagara.

Layaknya hotel berumur tua, hotel ini memiliki banyak cerita selama berdiri. Dulu dikabarkan pernah terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempuan Belanda pada masa itu.

Selain itu, ruang bawah tanah hotel ini juga diduga menjadi saksi bisu pembantaian dan pembuangan mayat. Berita ini banyak dipercaya oleh masyarakat tetapi perihal kebenerannya masih simpang siur.

Setelah viralnya video review tersebut, pihak Hotel Niagara langsung memberikan respon pada berita yang beredar mengenai hotel tersebut.

“Hotel ini telah mendapatkan pencitraan yang negatif dari masyarakat sekitar seperti hotel berhantu, angker, pembunuhan dan pembuangan mayat,” ujar Ongko Budihartanto selaku General Manager Hotel Niagara pada video TikTok almars.ars, Rabu, (24/3)

Ongko Budihartanto membantah semua isu yang dipercaya masyarakat sekitar selama ini. Bahkan para pengunjung pun memberikan review puas saat menginap disini.

“Semua itu isu dan omong belaka, karena saya sudah lebih 20 tahun mengelola hotel ini dan tidak mengalami gangguan yang aneh, bahkan pengunjung pun tidak mengeluh hal-hal seperti itu,” sambungnya.

Rayhan Ravandika

Content writer ganteng yang punya cita-cita jadi konglomerat