Banyuwangi blok-a.com – Tanah Lapang barat Gedung Nasional Indonesia (GNI) Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng menjadi tempat kumpul pedagang mobil, aktivis, LSM dan wartawan.
Tanah Lapang barat GNI tersebut memang nyaman buat kumpul karena berjajar kedai-kedai kopi tempat mangkal komunitas tersebut.
Sambil menyeruput kopi, mereka membicarakan isu-isu yang terhangat yang baru terjadi. Seperti, menyikapi pembangunan Banyuwangi, perkembangan harga mobil, hingga masalah kemiskinan yang ada di Banyuwangi khususnya di kecamatan Genteng.
“Dulu, ketika jaman Pak Anas menjabat bupati, pembangunan di Banyuwangi sangat merata, sekarang sudah berbalik. Banyak insfratruktur yang rusak, contoh banyak jalan yang berlobang tidak segera diperbaiki hingga masyarakat menanami pohon pisang dijalan yang berlobang itu,” ujar Nuri mengawali pembicaraan, Rabu (18/1/2023).
Disamping itu timpal seseorang, ada ribuan Kepala Desa (Kades) menuntut perpanjangan masa jabatan. Ia meminta pemerintah jangan asal menyetujui, harus dilakukan kajian terlebih dahulu.
“Kepala desa itu jabatan politik, karena prosesnya dipilih langsung oleh rakyat. Masa selama itu menjabatnya,” kata Agus
Di tanah lapang GNI ini, hampir setiap hari dipenuhi pedagang mobil, aktivis hingga wartawan yang kumpul. Ramainya tempat ini membawa keberuntungan pedagang makanan dan kedai kopi di GNI ini.
Berbeda dengan pedagang mobil, mereka di tanah lapang barat GNI itu kumpul untuk membicarakan perdagangan mobil yang kian lesu.
“Sejak Pandemi Covid-19, perdagangan mobil lesu. Tidak seperti hari-hari biasa,” keluhnya.
Sementara, pedagang makanan dan kedai kopi sangat diuntungkan, setidaknya setiap harinya membawa keuntungan, meski tidak terlalu besar.
“Ah, lumayan, bisa untuk jualan lagi besok,” jawab mbok Sih. (Kur)
Caption : teman – teman yang lagi ngrumpi di pangkalan
Discussion about this post