Kota Malang, blok-a.com – Alun-Alun Merdeka Kota Malang menjadi salah satu destinasi wisata yang dibanjiri para wisatawan saat libur akhir tahun tiba.
Dari pantauan blok-a.com, Jumat (30/12/2022) sekitar pukul 12.00 WIB, antusias wisatawan di Alun-Alun Kota Malang cukup tinggi. Terlihat wisatawan sibuk menghabiskan waktu liburnya dengan keluarga, teman hingga pasangannya.
Kepadatan pengunjung tersebut pun membawa berkah bagi para pedagang kuliner, mainan, hingga tukang Odong-odong Naga. Bahkan beberapa pedagang mengaku semenjak libur sekolah pendapatannya mengalami kenaikan yang cukup pesat.
Salah satunya yakni, pemilik Odong-odong Naga, Ahmad Yusril (24). Pria asal Kacuk Kota Malang ini mengaku omzet yang ia dapat melejit semenjak satu pekan terakhir.
“Alhamdulillah, seminggu ini ramai musim libur. Kalau rame gini seneng, sehari bisa bawa pulang uang dua juta lebih. Tapi ya kalau hujan sepi, kadang sejuta kadang tujuh ratus ribu,” tutur Yusril saat ditemui blok-a.com di Alun Alun Merdeka Kota Malang.
Odong-odong ini beroprasi sejak tahun 2019 silam. Yusril hanya menarik tarif sebesar lima ribu per orang dengan rute kurang lebih 1,5 kilo meter mengelilingi Alun-Alun hingga Pasar Besar Kota Malang.
Meskipun menarik tarif cukup murah di masa harga BBM naik, dirinya tak merasa rugi. Sebab, sekali putaran ia bisa meraup hingga Rp80 ribu jika Odong-odong terisi penuh.
“Kalau ramai gini penuh 16 orang, satu orangnya lima ribu. Kalau sepi kadang enam orang lima orang gak mesti,” jelasnya.
Dalam sehari, Odong-odong Naga ini bisa keliling sebanyak 15 hingga 20 kali tergantung cuaca, dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB.
Profesi menjadi driver Odong-odong telah dijalaninya hampir empat tahun terakhir. Namun di balik itu semua usahanya tak selalu berbuah baik.
Yusril mengaku beberapa kali harus berhenti mencari uang, sebab terjaring razia Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Namun, setelah mengikuti aturan yang ada dirinya diperbolehkan beroprasi kembali.
“Dulu sempet diberhentikan Dishub, tapi setelah berizin bisa beroperasi kembali. Kita juga setiap harinya membayar semacam iuran sebesar Rp30 ribu ke Dishub,” pungkasnya. (ptu/lio)