KOTA BATU – Kawasan Payung 1 yang berada di Jalan Brigjen Moh Manan Songgokerto Kota Batu sebelumnya ditutup untuk wisatawan. Pasalnya, jalanan di kawasan tersebut mengalami tanah ambles dan beberapa retakan di bagian warung dan pinggir jalan.
Namun kini kawasan Payung 1 sudah kembali aman dikunjungi wisatawan. Sebab penanganan jangka pendek telah selesai dilakukan. Bahkan hingga saat ini tidak ada laporan adanya kejadian tanah gerak seperti sebelumnya.
“Sudah aman bagi pedagang dan pengunjung. Saya lihat beberapa pedagang juga sudah membuka warungnya, wisatawan juga sudah mulai banyak yang mampir di sana. Tapi perlu diwaspadai kalau hujan lebat harus tetap hati-hati,” kata Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu saat dihubungi Blok-A, Rabu (7/4).
Agung menambahkan, untuk kedepannya akan dilakukan penanganan jangka panjang oleh DPU Bina Marga Pemprov Jatim. Rencananya penanganan jangka panjang di kawasan tersebut akan dipasang paku bumi.
Selain itu DPU Bina Marga Pemprov Jatim juga telah menambahkan 3 sumur pelega. Sebelumnya sudah ada 4 sumur sehingga total ada 7 unit sumur pelega di kawasan Payung 1.
“Sumur pelega ini sangat efektif untuk mengurangi kejenuhan tanah akibat air sumber yang ada di bawah jalan. Kalau tidak ada sumur pelega, air sumber ini membuat tanah di sekitar Payung 1 rawan gerak. Sumur pelega juga mampu menjadi wadah resapan air,” bebernya.
Sementara Ketua Paguyuban Jagung Bakar, Ani Wahyu Wijayanti mengatakan, sebagian besar pedagang sudah kembali sejak akhir bulan Maret lalu. Namun pedagang kembali secara bertahap, dan masih ada beberapa pedagang yang memilih memperbaiki warungnya.
“Sudah beberapa warung buka, tapi masih ada yang pulang pergi ke rumah saudara, kesini hanya perbaiki warungnya saja. Hingga saat ini, masih belum menemukan laporan bertambahnya retakan tanah. Jadi bisa dikatakan kawasan Payung 1 sudah dirasa aman bagi pedagang dan juga pengunjung,” tandasnya.