KOTA MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turut serta dalam Penandatanganan Kerja Sama Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Senin (18/1) di Ngalam Command Center.
Kolaborasi antara perusahaan dengan modal besar itu lah yang diharapkan mendorong pertumbuhan UMKM di Kota Malang. Apalagi, Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan Pemkot Malang berkomitmen untuk mendorong UMKM agar bersaing di pasar global. Ia percaya bahwa produk UMKM Kota Malang bisa bersaing.
Sutiaji menyebut sudah ada ribuan produk UMKM Kota Malang yang masuk market place. Artinya, telah ada langkah digitalisasi pemasaran dengan menggunakan perangkat teknologi dan bersaing dengan produk global.
“Ada 56 perusahaan besar akan bekerja sama dengan 196 UMKM se-Indonesia. Harapannya, apa yang dilakukan oleh perusahaan besar berdampak pada pertumbuhan UMKM. UMKM tidak bisa hanya memasarkan produknya secara konvensional saja. Perlu melek dan menguasai teknologi digital,” terangnya, Senin (18/1).
Sutiaji berharap kemitraan dengan pemodal asing maupun dalam negeri berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan UMKM. Ia juga mengharapkan semakin banyak UMKM yang memasarkan produknya di market place yang tersambung dengan jejaring global. Hanya, tambah Sutiaji, pelaku UMKM perlu menjaga kualitas dan lolos verifikasi untuk masuk marketplace.
“Saat ini masih dilakukan kurasi. Yang sudah dikurasi kemudian masuk ke marketplace yang pembayarannya secara digital. Bisa melalui QRIS yang dikolaborasikan dengan OJK,” imbuhnya.
Penandatanganan tersebut juga disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Komitmen kerja sama tersebut ditandatangani oleh 29 PMA dan 27 PMDN dengan 196 UMKM se-Indonesia. Jokowi berpesan agar pengusaha dan UMKM dapat berkolaborasi untuk memajukan pertumbuhan ekonomi.