Sam Rektor Maju Kandidat Ketua KONI Kota Malang di Menit Terakhir

img 20221216 wa0050
Ketua ESI Kota Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko (blok-a/Bob Bimantara Leander)

Kota Malang, blok-a.com – Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Dr Nurcholis Sunuyeko maju sebagai kandidat Ketua KONI Kota Malang.

Nurcholis maju sebagai kandidat setelah dirinya mendaftarkan diri di kantor KONI Kota Malang, Rabu (28/12/2022).

Sam rektor sapaan akrabnya menjelaskan, alasannya maju sebagai kandidat Ketua KONI Kota Malang adalah untuk meramaikan bursa Ketua KONI Kota Malang.

“Majunya saya ini adalah bukti banyak orang di Kota Malang yang perhatian dengan olahraga,” kata dia dikonfirmasi blok-a.com, Rabu (28/12/2022).

Sementara ini hanya ada dua kandidat Ketua KONI Kota Malang. Yang pertama adalah kandidat petahana Edy Wahyono dan pengusaha Djoni Sudjatmiko.

Ketua Cabor Esport Indonesia (ESI) Kota Malang ini juga menambahkan, dia ingin membangun fasilitas pusat pelatihan olahraga atlet dan juga sekolah atlet di Kota Malang.

“Tujuan membuka SMAN Olahraga seperti di Sidoarjo itu supaya muncul bibit atlet berprestasi,” tuturnya.

Alasan dia ingin membangun pusat pelatihan atlet di Kota Malang dan sekolah olahraga karena ingin meningkatkan prestasi atlet-atlet di Kota Malang.

“Hal ini dilakukan untuk mengembalikan Kota Malang sebagai barometer olahraga,” ujarnya.

Sam Rektor ini mempunyai visi tersebut karena dia sudah pernah menerapkan cara tersebut untuk menelurkan atlet berprestasi.

Sebut saja Nur Yahya Ade Velani atlet mahasiswa IBU yang berhasil menyabet medali emas di Invitation of Net Game Competition, Universitas Negeri Yogyakarta (INGCO UNY) 2022.

Selain itu juga ada Rahmad Setiabudi mahasiswa IBU yang berhasil harumkan nama Indonesia dengan medali emasnya di ASEAN University Games (AUG) 2022 Ubon Ratchathani, Thailand.

Nethavani Octaria yang juga mahasiswa IBU juga berhasil menyumbang medali emas untuk Indonesia di Sea Games 2019 untuk Indonesia.

“Iya itu kami pusatkan dalam pelatihan dan kami beri program khusus memang. Dan itu kami akan terapkan di KONI,” paparnya.

Alasan terakhir dia maju sebagai kandidat karena ingin menyejahterakan para atlet pasca berprestasi.

Sam Rektor berpandangan bahwa banyak atlet yang usai berprestasi atau mengharumkan nama daerah kesejahteraannya kurang diperhatikan.

“Banyak (atlet) dan harus ada perhatian tidak hanya saat menjadi atlet saja diperhatikan, tapi juga pensiun menjadi atlet itu musti harus ada perhatian untuk kesejahteraan atlet,” kata dia.

Salah satu cara untuk menyejahterakan atlet usai berprestasi atau pensiun menjadi atlet itu dengan memberikan beasiswa pendidikan.

“Pendidikan ini penting karena banyak lisensi kepelatihan ini membutuhkan pendidikan sarjana. Dan program itu supaya para atlet ini bisa mendapat pendidikan. Salah satunya kuliah di Kampus IBU atau lembaga pendidikan olahraga lainnya,” bebernya.

Sejumlah mantan atlet yang memanfaatkan program dari Sam Rektor itu contohnya adalah asisten pelatih Arema FC, Siswantoro.

Tahun 2014 kala itu Siswantoro ingin mendapatkan lisensi sebagai pelatih karena dia sudah pensiun.

Kampus IBU waktu itu dari arahan Sam Rektor langsung memberi beasiswa S1 dan S2 Jurusan Pendidikan Olahraga.

Setelah mendapat gelar sarjana, kini dia mendapat lisensi kepelatihan dan bisa berkarir hingga menjadi Asisten Pelatih Arema FC.

“Itu salah satu contoh akan perhatian. Karena kehidupan atlet itu tetap berlangsung meskipun telah pensiun,” tutupnya. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?