Soe Hok Gie, sebuah nama yang begitu lekat di kalangan pemuda, khususnya para mahasiswa. Kehidupan Soe Hok Gie bisa dikatakan penuh dengan perjuangan dan filosofi. Gie menjadi simbol pemuda idealis yang menentang kemunafikan dan mereka yang oportunis.
Ketika kita mempertahankan kebenaran, artinya kita telah siap kesepian. Idealis sejati hanya berkata, berbuat, dan bertindak atas nama kebenaran. Baginya, politik adalah lumpur yang kotor. Namun ketika kita tidak dapat lagi menghindar, maka terjunlah ke dalamnya.
Jika masih hidup, pada 17 Desember 2020 ini ia seharusnya merayakan ulang tahun yang ke-78. pria yang lahir saat Perang Pasifik bergejolak, 17 Desember 1942 silam itu menghembuskan nafas terakhirnya di Gunung Semeru pada 16 Desember 1969. Saat meninggal usianya 27 tahun kurang sehari.
Buku harian Soe Hok Gie yang diterbitkan dengan judul “Catatan Seorang Demonstran” ini merupakan refleksi keberanian Soe Hok Gie dalam membuat kritikan terhadap politik, budaya dan ekonomi bangsa Indonesia pada zamannya.
Buku ini bercerita tentang bagaimana Soe Hok Gie seorang keturunan China yang menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa, gemar mendaki gunung dan menulis, buku ini disajikan dalam bentuk buku harian, sehingga sebagai pembaca kita bisa membayangkan persis konflik dan perasaan seperti apa yang menghampiri Gie dalam menjalani kehidupannya.
Soe Hok Gie merupakan karakter pemikir yang berani dalam mengungkapkan pendapat-pendapatnya mengenai kesenjangan yang ada di negeri ini seperti kebijakan pemerintah, kondisi rakyat kecil hingga bagaimana keberanian mahasiswa dalam bersikap dan menanggapi masalah dan menyajikan kehidupan cinta, pertemanan dan hobi dari Soe Hok Gie.
Selamat Membaca