BLOK-A – Hyundai Motor Co telah menarik mobil listrik seri Kona sebanyak 76 ribu unit. Kabar ini setelah adanya laporan risiko kebakaran pada baterai di mobil tersebut.
Dilansir dari Reuters, penarikan secara global ini menjadi yang kedua kalinya pada mobil seri Kona ini, yang bisa dihitung secara total mencapai 82 ribu unit. Sebelumnya Hyundai telah mengalami kerugian senilai Rp 1,3 Triliun, jumlah yang tidak cukup sedikit. Produsen mobil asal Korea Setelan ini juga pernah menarik seri Ioniq dan bis listriknya sepanjang November 2017 dan Maret 2020 yang menggunakan sel LG Chem.
Hyundai dan LG sudah berada di awal era kendaraan listrik yang menjadi hal penting untuk perhatian mereka saat mobil listriknya mengalami kesalahan, hal ini diungkapkan oleh Peneliti Senior di Institut Korea Lee Hang-koo
“Bagaimana Presiden Hyundai menangani masalah ini untuk dunia, tak hanya di Korea Selatan,” kata dia dikutip dari Reuters, Rabu (24/2).
Dengan masalah adanya risiko kebakaran pada baterai, Hyundai dan LG Chem memutuskan untuk mengganti baterai di setiap kendaraannya, dibanding untuk melakukan pembaruan software. Tampaknya mereka berdua tidak mau mengambil risiko yang lebih jauh lagi.
Selain itu, Hyundai Motor di Amerika Selatan juga akan melakukan hal yang sama seperti di Korea Selatan.
Beberapa waktu lalu, Hyundai baru saja meluncurkan seri Ioniq 5 yang menjadi mobil pertama dengan memberikan pengalaman baru dengan penggunaan ruang interior dan kecanggihan teknologi yang terdepan dan inovatif.