Pamekasan, Blok-a.com – Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Sebagaimana yang tertuang dalam UU No 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak diskriminasi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan penyandang disabilitas.
Begitulah nasib yang dirasakan Roby Ansalni. Pria Asal Dusun/Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan Pamekasan ini adalah satu-satunya pria yang mewakili Madura, khususnya Pamekasan dalam ajang piala dunia antar disabilitas yang akan bertemu dengan 24 Negara di Turki nanti.
Roby merasa di diskriminasi Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, meski telah berusaha dan berupaya berkirim surat permohonan. Namun, tidak ada niat baik pemerintah untuk memberikan support. Roby Ansalni saat ini harus berjuang sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia khususnya Pamekasan dalam ajang piala dunia sepak bola.
Roby yang tergabung dalam Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia mendapatkan panggilan melalui SK No. 004/SKEP-PSAI/VI/2022 tentang Pelatnas Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia. Dalam rangka mempersiapkan Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia “(GARUDA INAF)” yang akan bertanding pada piala dunia Sepakbola Amputasi (WAFF WORLD CUP) 2022 di Turki Pada Tanggal 28 September Sampai 10 Oktober Nanti.
Namun sayang, semangat Roby tidak selalu ada perhatian dari pemerintah setempat. Pria yang kelahiran 12 Desember 2001 Dusun Kramat Tlanakan Pamekasan menuturkan. kalau dirinya sudah mengirimkan surat terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Dan juga Disporapar, namun hingga saat ini tidak ada tanggapan dari kiriman surat tersebut.
“Kemarin saya sudah melobi kesana sini untuk pemberangkatan dalam pertandingan se-Jawa timur di Surabaya. Kami melobi ke sana sini untuk mencari donatur untuk pemberangkatan kami tapi hingga saat ini belum ada respon,” tutur roby saat di wawancara, Selasa, (21-06-2022).
Dari berbagai upaya yang dilakukan Roby dalam mencari suport pemerintah, akhirnya ada jawaban. Namun sayang, bagi roby tanggapan itu hanya sebatas formalitas saja. Lantaran, panggilan untuk menghadap pada Dispora tepat pada hari kamis, 23 juni 2022, dimana Roby harus berangkat ke Jakarta untuk persiapan dalam pemberangkatan ke Turki.
“Saya mengirimkan surat sudah lama, dan panggilan untuk menghadap Dispora tepat pada hari Kamis ini, dan saya tidak mungkin menghadap ke sana. Karena hari Kamis Sore saya harus berangkat ke Jakarta. Dan itupun saya harus naik kereta untuk menghemat biaya,” ujarnya
Pria yang di tinggal ibunya itu berpesan bagi kaum disabilitas untuk tetap semangat karena baginya hidup hanya sementara tapi semangat tetap harus membara meski tidak sempurna. “Untuk para disabilitas kalian jangan menyerah kalian hanya kekurangan fisik tapi tidak kekurangan semangat. Kalian hanya sementara di dunia nanti kalian juga akan kembali pada Allah,” pesannya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kapala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan Kusyairi saat di konfirmas via whatsapp tidak ada tanggapan. Berbeda dengan bupati pamekasan, Badrut Tamam setelah di konfirmasi melalui whatsap, bahwa tidak ada pemkab yang membantu meski sudah di kirimi surat. mas Tamam dalam tanggapannya siap membutu. “Siap membantu, kapan saya bisa bertemu beliau,” paparnya. (Udi/Srd)