Kota Malang, blok-a.com – Jalan Soekarno-Hatta, salah satu arteri penting di Kota Malang, terus menjadi sorotan terkait masalah banjir. Berdasarkan penelusuran Blok-a.com, ada beberapa permasalahan utama yang perlu dicermati dalam menanggulangi genangan air tersebut.
Permasalahan pertama terkait penataan saluran drainase yang masih mengandalkan alih fungsi sistem lama. Saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta masih mengalirkan air melalui saluran irigasi yang telah dialihfungsikan.
Oleh karena itu, penataannya tidak ideal, terutama karena kontur wilayah yang naik-turun dan minimnya bukaan untuk mengarahkan aliran air. Hal ini disampaikan oleh Analis Sumber Daya Air DPUPRPKP Kota Malang saat diwawancara oleh Blok-A.com.
“Aslinya yang sekarang disebut saluran drainase Jalan Soekarno-Hatta itu adalah saluran irigasi yang existing. Tapi dengan perkembangan wilayah tersebut, kini kita alih fungsikan untuk drainase. Jadi masih menumpang istilahnya,” tuturnya.
Kedua, kendala wewenang juga turut memperlambat penyelesaian. DPUPR Kota Malang mengalami keterbatasan dalam bertindak karena status Jalan Soekarno-Hatta sebagai jalan provinsi. Hal ini membatasi langkah DPUPR untuk melakukan pemeliharaan dan penataan drainase secara langsung. Pemkot baru dapat turun tangan jika kondisi memerlukan penanganan darurat.
“Sebenarnya kami ingin melakukan pemeliharaan langsung, namun karena statusnya itu (wewenang Pemprov), nanti kami dikira mendahului wewenang,” terangnya.
Pembangunan di sekitar jalan, termasuk bangunan dan fasilitas pendukung, turut menyulitkan penataan aliran drainase. Dalam hal ini, tidak hanya rumah dibangun yang di atas dan menutup system drainase, di wilayah sekitar Jalan Soekarno-Hatta. Ada juga fasilitas pendukung seperti taman dan jembatan menuju halaman yang menutup buangan air dari jalan menuju drainase.
“Beberapa rumah-rumah itu jadi masalah,” tuturnya.
Solusi yang diajukan untuk mengatasi semua permasalahan ini adalah pembangunan saluran drainase mayor. Pemerintah Kota Malang berencana mengajukan pembangunan system saluran drainase baru yang nantinya akan memusatkan air buangan dari ujung utara hingga selatan ke satu tempat. Sistem baru ini rencananya akan dibangun di bawah median Jalan Soekarno-Hatta.
Terkait hal ini, keterbatasan dana menjadi hambatan utama. Pemerintah Kota Malang mengakui bahwa proyek pembangunan saluran drainase baru di bawah median Jalan Soekarno-Hatta membutuhkan investasi yang besar. Saat ini, APBD Kota Malang tidak mampu membiayai proyek tersebut.
“Sistem ini kan memerlukan biaya yang banyak. Kalau hanya dengan APBD Kota Malang tidak akan cukup,” terang Yocky
Pemkot telah mengajukan proposal ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Yocky menyebut bahwa saat ini Solusi tersebut masih dikaji karena beberapa permasalahan. Salah satu masalahnya adalah rencana pembangunan tersebut mengharuskan dicabutnya pohon-pohon besar yang ada di median jalan.
Sementara solusi tampaknya belum terlihat di depan mata, masyarakat terus merasakan dampak banjir yang terjadi di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta.










