Kabupaten Malang, blok-a.com – Diduga penyakit diabetes tak kunjung sembuh, seorang pria tua di Wagir gantung diri.
Pria tua yang gantung diri diketahui identitas bernama Paito ( 63 ) warga Dusun Sumberpang lor Desa Sumbersuko Kecanatan Wagir Kabupaten Malang.
Pria itu melakukan gantung diri sekitar pukul 05.30 Wib, Senin (18/9/2023) pagi.
Pria itu ditemukan tewas dengan cara gantung diri dipohon durian setinggi 2,5 meter milik mertuanya sendiri.
“Jenazah korban pertama kali ditemukan Miselan ( 48 ) yang tak lain tetangga korban sekitar pukul 05.30 Wib , dalam kondisi gantung diri di pohon durian dengan tali tampar plastik berwarna biru di Kebun milik Rebin ( mertua korban ) ujar Kapolsek Wagir,” AKP Ronny Margas kepada awak media, Senin (18/9/2023) siang.
Dikatakan Ronny, pada awalnya hari Minggu, (17/9/2023) korban keluar dari rumah sekitar jam 20.00 WIB. Namun hingga pagi hari tak kunjung kembali ke rumahnya.
“Hingga saksi Miselan sekitar pukul 05.30 Wib ( Senen ,red ) hendak pergi ke ladang dan melalui kebun durian milik Rebin . Dan melihat korban telah meninggal dengan posisi tergantung tali tampar plastik berwarna biru di pohon durian dengan ketinggian kurang lebih 2,5 Meter,” bebernya.
Mengetahui korban meninggal dunia dengan cara gantung diri , saksi langsung memberitahu kepada keluarga korban, RT, dan perangkat desa lalu melapor pada pihak kepolisian.
“Petugas bersama perangkat desa maupun keluarga menurunkan jenasah korban yang terikat dipohon durian,” urainya.
Dari olah TKP didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan pemeriksaan awal bersama pihak puskesmas wagir/bidan desa Sumbersuko dengan disaksikan kepala desa dan perangkat desa serta keluarga kondisi jenasah tidak di temukan luka – luka baik akibat senjata tajam maupun benda tumpul.
“Diduga korban depresi dengan kondisi korban yang memiliki sakit diabetes, sehingga mengakhiri hidupnya,” ujar Ronny.
Berdasarkan ciri – ciri orang meninggal dunia di temukan pada diri korban antara lain mengeluarkan sperma dari kemaluan, mengeluarkan kotoran dari dubur, dan juga ditemukan bekas jeratan pada leher korban.
“Atas kejadian ini pihak keluarga menganggap sebagai musibah, selanjutnya pihak keluarga membuat surat pernyataan yang berisi membenarkan kejadian tersebut musibah karena gantung diri dan tidak menuntut ke pihak lain serta keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi atas jenazah,” pungkasnya. (mg1/bob)