Sidoarjo, blok-a.com – Bangunan Masjid Pondok Pesantren (PP) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk saat pengecoran lantai empat, Senin (29/9/2025) sore. Proses evakuasi para santri yang tertimpa reruntuhan berlangsung hingga malam hari.
Puluhan relawan bersama tim SAR gabungan, TNI, Polri, dan sejumlah petugas dari berbagai instansi terlihat berjibaku di lokasi.
Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban, sementara lebih dari 20 unit ambulans dari Surabaya, Mojokerto, dan Sidoarjo disiagakan.
Ketua Umum ILS, Imam Efendi, menyebut pihaknya bersama relawan lain fokus melakukan evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan.
“ILS dan BPBD bersama relawan lainnya berjibaku melakukan evakuasi pencarian korban yang masih tertimbun puing reruntuhan bangunan. Kebanyakan korban dari aula putra. Sekitar 20 lebih unit ambulan dari Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo disiagakan. Termasuk 4 unit ambulan ILS telah kami terjunkan untuk standby di lokasi kejadian,” kata Imam Efendi.

Informasi dari Polsek Buduran menyebutkan, ambruknya bangunan terjadi saat proses pengecoran lantai empat menggunakan pompa cor CP Warasindo Perkasa dari PT Maher Lingkar Timur.
Dari rencana pengecoran 130 kubik atau 21 mobil molen, proses baru berjalan 60 kubik ketika bangunan tiba-tiba runtuh sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, sejumlah santri sedang beraktivitas mengaji di dalam masjid.
Ketua Relawan Antisipasi Solidaritas Bencana (Rentan) DPD Jawa Timur, Prihartono, mengungkapkan, berdasarkan informasi lapangan, tiang pondasi bangunan tidak kuat menahan beban cor saat jamaah melaksanakan salat asar.
“Sejak pagi tadi dilakukan pengecoran lantai paling atas, yakni di lantai 4. Namun pada saat jamaah sedang melaksanakan salat asar, tiang pondasi tidak kuat menahan beban cor. Sehingga mengakibatkan bangunan runtuh hingga lantai dasar,” jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, anggota Rentan Jatim, ILS, Tagana Sidoarjo, Basarnas, Damkar, serta aparat keamanan masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Total jumlah korban luka maupun selamat masih belum dapat dipastikan.(fah/lio)