Kota Malang, blok-a.com – Hari Hak Asasi Manusia (HAM) internasional diperingati setiap 10 Desember. Di Kota Malang, Hari HAM diperingati dengan adanya aksi unjuk rasa mahasiswa. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jilid II itu unjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Selasa (10/12/2024).
Terlihat sekitar pukul 10.30 mahasiswa dari organisasi seperti HMI, GMNI, hingga IMM ini berkumpul. Jumlahnya ada puluhan mahasiswa lengkap dengan poster yang memperlihatkan desakan penuntasan kasus HAM.
Korlap Aksi Unjuk Rasa Peringatan Hari HAM, Yoga Saputra menjelaskan, aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk mendesak penuntasan kasus pelanggaran HAM menurutnya yang belum tuntas. Salah satunya ialah Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tahun 2022 silam dan menawaskan 135 nyawa.
“Kami mendesak usut tuntas kasus pelanggaran HAM, kasus Tragedi Kanjuruhan dan kasus kasus lain yang ada di Indonesia.” ujar Yoga Saputra selaku Korlap Aksi Demo ini, Selasa (10/12/2024) siang.
Yoga mengatakan, Tragedi Kanjuruhan ini meskipun dua tahun berlalu masih menjadi sorotan karena menurutnya keluarga korban belum menerima rasa keadilan.
“Kami mendesak negara menyelesaikan tragedi kanjuruhan , mendesak negara bertanggung jawab untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku pelanggaran HAM berat,” bebernya.
Poster bertuliskan ‘Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Never Fortget 135’ dibawa massa aksi. Mereka menggemakan lagi ingatan agar tragedi tersebut agar tidak menjadi api yang padam.
Selain itu, mahasiswa yang ikut aksi peringatan HAM internasional ini juga menuntut proses hukum terhadap pelaku pelanggaran HAM berat. Mereka juga menuntut reformasi terhadap Polri dan TNI. Tak hanya itu, mereka juga mendesak pemenuhan hak untuk kaum penyandang disabilitas, mengentikan segala tindakan komersialisasi pendidikan di segala jenang, dan reforma agraria sejati untuk pemenuan hak atas ruang hidup.
“Menarik seluruh perangkat militarisme dari Papua, mendesak negara untuk lebih memperhatikan tenaga kerja di luar negeri, mengintensifkan Lembaga Perlindungan dan Anak UU TPKS, dan mendesak negara turun langsung akan kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Aksi itu pun berlangsung tanpa kericuhan. Setelah menyuarakan pendapat mereka, para mahasiswa langsung meninggalkan lokasi dengan damai. (ags/bob)