Kota Malang, blok-A – Desakkan masyarakat di Kota Malang agar Tragedi Kelam Kanjuruhan semakin masif. Hal ini dibuktikan dengan lebih banyaknya spanduk dan poster atau baner dengan tulisan ‘Usut Tuntas’.
blok-A.com pun memotret sejumlah spanduk itu sebagai berikut:

Seorang warga dan sejumlah pengendara melintas di lokasi Aksi Gantung Syal Aremania di jembatan penyeberangan jalan Ahmad Yani, Kota Malang, Senin (10/10/2022). Menurut keterangan suporter Arema Malang Aksi tersebut dilakukan sebagai penyampaian tuntutan agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.

Di Jembatan Ahmad Yani Kota Malang juga sudah dipenuhi oleh spanduk berwarna hitam atau putih. Sebagian besar spanduk bertuliskan tagar usut tuntas. Beberapa lainnya bertuliskan duka untuk korban Tragedi Kelam Kanjuruhan. Spanduk-spanduk itu bergelantungan di jembatan.
blok-A.com menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk mengambil beberapa foto dan video di lokasi Aksi Gantung Syal Aremania tersebut.

Mural Singa di salah satu titik Kampung Biru Arema, Kota Malang, Senin (10/10/2022). Di antara banyak mural singa di Kampung Biru tersebut, hanya mural inilah yang menampakkan wajah murung singa.
Mural-mural tersebut bukan hal yang baru saja dibuat, mereka sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, bersamaan dengan lahirnya kampung biru.
entah apapun maksud dari pembuat mural singa berwajah muram tersebut, setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 131 suporter Arema Malang, Satu mural itu seolah mewakilkan perasaan seluruh Aremania dan aremanita hingga hari ini. Singa itu berduka cita.

Mural bertuliskan tuntutan mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan dan satu mural pelengkap yang berada di kawasan Kayutangan, Senin (10/10/2022). Ada dua mural yang terpampang di foto blok-A.com. Pertama adalah gambaran tiga orang, bapak, ibu dan juga anak laki-laki yang tidur lemas di pangkuan ibunya. Dalam mural itu terlihat bapak dan ibu berteriak di antara gas berwarna biru dan di baliknya ada sejumlah orang berpakaian layaknya polisi lengkap dengan helm dan tameng. Selain itu ada payung bertuliskan ‘Rest in Pride’.
Mural kedua bertuliskan tagar usut tuntas serta ‘Tembak Gas, Ari Mata ke Rumah Duka’. Dalam mural tersebut pun terlihat tiga orang berpakaian hitam dan juga payung hitam serta di tengahnya ada pita berwarna hitam.

Spanduk usut tuntas Tragedi Kelam Kanjuruhan pun juga terlihat di patung ikonik singa di depan Stasiun Kota Baru Malang. Dalam spanduk itu ada empat foto yang dipasang. Foto-foto itu memperlihatkan aparat keamanan menembakkan gas air mata dan dampaknya saat tragedi kelam itu terjadi. Dalam spanduk itu juga terlihat foto-foto korban yang telah meninggal akibat tragedi kelabu itu. (bob/sya)
Discussion about this post