Kota Malang, Blok-a.com – Peristiwa dugaan bunuh diri yang terjadi di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Kota Malang, baru-baru ini menjadi perhatian publik.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (17/1/2025) siang. Korban diketahui bernama Angga Oktavian (32), seorang karyawan di RSUB.
Dirangkum Blok-a.com, Sabtu (18/1/2025), berikut deretan fakta mengenai peristiwa dugaan bunuh diri yang melibatkan karyawan RSUB Malang.
1. Kronologi Kejadian
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, menjelaskan bahwa peristiwa bunuh diri di RSUB diduga terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh dua saksi yang sedang berada di basement RSUB.
“Awalnya, kedua saksi memasuki gudang toilet pria basement untuk memindahkan barang material yang akan dibawa ke ruangan gudang,” jelas Kompol Anang.
Namun, saat berada di lokasi, kedua saksi mendapati korban dalam keadaan tergantung dalam ikatan tali dan langsung melaporkan temuan tersebut kepada pimpinan RSUB. Setelah diperiksa oleh tim dokter RSUB, diketahui bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi.
“Direktur bersama dokter mengecek keadaan sudah dalam meninggal dunia,” tambah Anang.
2. Temuan Polisi di Lokasi
Polisi yang langsung turun ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan, polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga digunakan untuk mengakhiri hidupnya, antara lain kabel berwarna silver, sebuah kursi, dan sandal.
“Kami mengamankan kabel berwarna silver untuk bunuh diri, kursi untuk manjat, dan sandal,” kata Anang.
3. Dugaan Penyebab
Polisi belum dapat memastikan penyebab pasti dari bunuh diri korban. Namun, menurut keterangan saksi dan rekan-rekan korban, Angga sempat mengeluh mengenai masalah keuangan. Angga diketahui sedang mempersiapkan resepsi pernikahan yang dijadwalkan pada 24 Januari 2025.
“Berdasarkan keterangan saksi, teman-teman korban, karyawan lain maupun ibu direktur, bahwasanya korban mau menggelar resepsi pernikahan pada 24 januari. Diperkirakan mengalami masalah keuangan. Itu keluhan terakhir kepada teman-teman, rekan kerja, maupun pimpinannya,” beber Anang.
4. Sempat Kirim Foto di Facebook
Sebelum ditemukan meninggal, Angga sempat mengirimkan sebuah foto sebagai pesan terakhir kepada teman dan keluarganya melalui akun Facebook sekitar pukul 10.00 WIB.
“Tadi pagi korban mengirimkan facebook kepada teman-temannya termasuk memfoto tali yang mengikat di kepalanya itu. Termasuk kepada keluarganya jika dia akan melakukan bunuh diri,” tambah Anang.
Saat ini, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Sidoarjo setelah menjalani visum.
“Keluarga sudah menerima dengan ikhlas kematiannya, dan jenazah telah dibawa ke kampung halaman di Sidoarjo,” tutup Anang.
5. Tanggapan Ambigu dari Pihak RSUB
Direktur RSUB, Viera Wardhani, memberikan keterangan ambigu terkait peristiwa yang terjadi di rumah sakit tersebut. Dalam konferensi pers pada Jumat (17/1/2025), Viera mengonfirmasi adanya kejadian, namun enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
“Tentu saja ada kejadian, dan tentu saja kami merespon sesuai dengan prosedur,” tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (17/1/2025) di RSUB.
Viera juga menolak memberi kepastian terkait identitas dan kondisi korban, ia hanya mengatakan bahwa korban sedang diperiksa oleh kepolisian.
Viera menjelaskan bahwa pihak RSUB menghormati proses hukum dan koordinasi dengan kepolisian, sehingga belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang peristiwa dan identitas korban.
“Karena kita menghormati proses hukum, kerahasian kami belum bisa menyampaikan pada sampai saat ini,” tuturnya. (hen)