Kabupaten Malang, blok-a.com – Angka putus sekolah menjadi permasalahan di Kabupaten Malang. Untuk itu, Pemkab Malang canangkan program pendidikan kesetaraan.
Pendidikan kesetaraan yang kerap disebut dengan pendidikan kejar paket ini bertujuan untuk menekan angka tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji mengatakan banyaknya anak tidak melanjutkan sekolah ini menjadi salah satu faktot yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Malang rendah.
Rendahnya IPM ini dibuktikan dengan Kabupaten Malang menempati peringkat 28 IPM se-Jawa Timur.
“Memang di Kabupaten Malang ini indeks pembangunan manusianya masih kurang, dalam artian di tingkat provinsi angka indeks pembangunan manusianya masih pada posisi rangking 28,” tutur Suwadji saat dikonfirmasi blok-a.com pada Rabu (18/01/2023).
Dengan demikian, untuk mengejar angka putus sekolah Pemkab Malang melalui Dinas Pendidikan merencanakan program kejar paket tersebut.
Kini program tersebut sedang disosialisasikan ke siswa-siswa yang putus sekolah.
“Ini pendidikan kesetaraan yang kita harapan, kini sedang sosialisai. Ini di masing masing desa kerjasama dengan kelapa sekolah pendataan, untuk menyasar supaya bisa. Mungkin nanti kalau tidak mau sekolah umum, bisa sekolah paket,” terangnya.
Tak hanya itu, Pemkab Malang juga akan menambahkan fasilitas-fasilitas pendukung untuk pendidikan di Kabupaten Malang, seperti dengan menambahkan angkutan sekolah. Yang mana, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah siswa siswi untuk berangkat sekolah, terlebih jika sekolahnya terimbas sistem merger.
“Ini sedang kita koordinasikan soal penanganan, kalau memungkinkan tetap merger ya angkutan itu yg kita siapkan untuk memfasilitasi anak anak,” jelasnya.
Dikatakannya, beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya siswa yang tidak melanjutkan sekolah di Kabupaten Malang. Faktor itu adalah masalah sosial ekonomi, kenakalan remaja, lingkungan yang mendukung serta rendahnya minat orang tua maupun siswa untuk mengenyam pendidikan.
Perlu diketahui, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang angka putus sekolah masih cukup tinggi, khususnya pada tingkatan SMA sederajat.
Terdapat 87 persen siswa dinyatakan lulus SMP, sedangkan yang melanjutkan ke jenjang SMA hanya sebesar 54.85 persen
Dari data tersebut, dapat di simpulkan bahwa terdapat 32.15 persen siswa SMP di Kabupaten Malang tidak melanjutkan pendidikan SMA atau dapat dipastikan putus sekolah.
Untuk mengejar angka putus sekolah, Pemkab Malang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang akan menyiapkan program pendidikan kesetaraan. (ptu/bob)
Discussion about this post