Kota Malang, blok-a.com – Sejak tahun 2021, Nonyo Oim Lanni, seorang mahasiswa semester 8 di Universitas Merdeka (Unmer) Malang telah menjalankan usaha berjualan buah pinang sebagai sumber pendapatan selama kuliah.
Pria asal Papua ini punya ide untuk menjual buah pinang muncul setelah melihat kebiasaan teman-temannya yang dari Papua dan NTT di Malang suka makan buah pinang.
“Kebiasaan makan pinang itu juga sudah tradisi, sehingga saya ambil peluang itu. Di lain sisi, juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan dan organisasi, selama kuliah di sini, sehingga munculah ide jualan pinang ini,” ujar Nonyo Oim.
Ternyata jualan buah pinang ini benar ada pelanggannya. Mayoritas dari mahasiswa yang berasal dari Indonesia timur, yakni Papua dan NTT. Bahkan ada yang dari Bandung juga pembelinya karena penasaran rasa dari buah pinang itu.
“Untuk pembelinya sendiri mayoritas dari timur, seperti Papua dan NTT, ada juga dari Bandung, juga beli ke sini. Mungkin biasa makan pinang juga mungkin dari neneknya,” kata dia.
Setiap hari dia menjajahkan buah pinang di Jalan Telaga Warna Blok D. Di sebuah gubuk berwarna-warni dan meja, buah pinang itu berjejer siap dibeli. Setiap harinya rata-rata ada 50 pembeli buah pinang.
Buah pinang itu dijual per tumpuk. Satu tumpuknya berisi 3 buah dengan kapur sirih. Harganya sendiri Rp 5 ribu. Jika membeli yang 7 buah dengan kapur sirih harganya Rp 20 ribu.
“Untuk pembeli setiap hari itu sekitar 50 pembeli, biasanya yang banyak itu bulan Desember, karena banyak mahasiswa yang liburan ke sini, misalkan dari Bali, liburan ke sini atau Jogja, kalau liburan itu bisa sampai 100 sampai 150 pembeli per hari,” tambahnya.
Dia mendapatkan pinang dengan membeli ke pasar. Biasanya juga Nonyo juga membeli langsung dari petani di kebunnya. Sementara untuk kapur sirihnya ia dikirimi langsung dari Papua.
Untuk sekali penjualan, dia menyiapkan modal Rp 300 ribu sampai 400 ribu. Sementara untuk kapur sirih dia menyiapkan Rp 700 ribu plus ongkos kirim dari Papua ke Malang. Dia pun mengaku, untung bersih Rp 2 juta jika buah pinang dan sirihnya ludes.
“Jadi dengan modal semuanya Rp 1 juta jadi untungnya bisa Rp 3 juta itu sekitar dua minggu, Jadi Untuk sekali beli langsung beli banyak supaya cukup untuk dua minggu dengan modal 1 juta,” jelasnya.
Buah pinang sendiri cara makannya ialah dengan dikunyah hingga halur. Setelah halus, buah pinang itu diberi kapur sirih dan dicampur hingga berwarna merah.
“Manfaatnya itu banyak, ada yang bilang kalau makan pinang itu giginya kuat, bahkan sudah orang tua pun giginya masih tetap kuat,” kata dia.
“Selain itu, manfaatnya juga untuk sakit dada, itu bisa direbus terus airnya diminum, dan saya pernah juga buat kopi dari pinang,” tutupnya.
Penulis : Akroman