Surabaya, blok-a.com – Sedikitnya, 6141 orang guru honorer SMA SMK se Jawa Timur (Jatim), diajukan untuk jadi PPPK ke Kemenpan RB setelah lolos passing grade.
Total formasi yang diajukan sebanyak 8024 yang terdiri atas PPPK guru sebanyak 6.141 dan PPPK non guru sebanyak 1.883 yang terdiri dari 1.133 tenaga kesehatan dan 750 tenaga teknis.
Sementara itu, Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), sisa lolos passing grade guru PPPK 2021 sejumlah 8.588 telah diangkat sebanyak 2.047 orang. Sehingga saat ini masih tersisa 6.141 orang guru lolos passing grade yang menunggu ketersediaan formasi/kebutuhan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di sela-sela kunjungan kerjanya di Gedung Negara Grahadi, mengatakan sesuai PermenpanRB nomor 20 tahun 2022 tentang pengadaan PPPK untuk jabatan fungsional guru pada instansi daerah 2022 dinyatakan bahwa rekrutmen PPPK guru dilakukan dengan mekanisme prioritas bagi guru yang telah lolos passing grade pada seleksi PPPK 2021 dengan urutan eks THK-II, guru honorer negeri, lulusan pendidikan profesi guru dan guru honorer swasta.
Baca Juga: Guru Honorer Sejahtera, Sekolah Negeri di Kota Malang Jadi Primadona untuk Tempuh Pendidikan (2)
“Dengan demikian, apabila tersedia formasi seluruh guru lolos passing grade tersebut bisa diangkat sebagai PPPK,” ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, komitmen pengajuan guru menjadi PPPK ini merupakan bentuk terima kasih teruntuk para guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdi dan berjuang untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Terlebih, melalui perjuangan para guru itulah, sebut Khofifah, selama empat tahun berturut-turut lulusan SMA/ SMK Jatim berada di peringkat pertama nasional diterima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes melalui Seleksi Nasional Bedasarkan Prestasi (SNBP) 2023.
“Terima kasih, para guru sudah melakukan banyak ikhtiar, membawa harum nama sekolah, Jawa Timur dan Indonesia. Betapa tidak selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2020 – 2023 siswa-siswi di Jatim diterima di PTN negeri tertinggi tanpa tes diantara provinsi lain se-Indonesia,” ungkapnya.(kim/lio)