Sumenep, blok-a.com – Lagi-lagi produk pertanian masyarakat dilirik pasar global. Salah satu komoditas pertanian Kabupaten Sumenep yang kembali menembus pasar luar negeri, yakni coco feat (serbuk sabut kelapa). Untuk pertama kalinya, produk ini diekspor ke Korea Selatan oleh PT. Coco Jaya Sentosa.
Perusahaan Coco Feat di Desa Lombang Kecamatan Batang-batang itu, melepas ekspor perdana produk coco feat sepekan lalu sebanyak 22 ton atau satu kontainer. Produk puluhan ton Coco Feat dikirim dari pabrik pengolahan sabut kelapa yang berlokasi di Desa Lombang.
“Ekspor coco feat adalah bagian geliat sektor ekonomi masyarakat dalam upaya kemandirian dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid di sela-sela pelepasan ekspor coco feat.
Pihaknya mengapresiasi ekspor perdana salah satu potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini. Sebab produk ini mampu memicu peningkatan investasi di Kabupaten Sumenep. Selain produk lain yang sebelumnya juga menembus pasar internasional yakni ekspor daun kelor dan sargasum.
Sehingga pihaknya mengharapkan PT. Coco Jaya Sentosa terus mengembangkan produknya. Demi membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pelaku usaha bisa memanfaatkan setiap peluang komoditas di daerah. Seperti coco feat yang bahan bakunya dari masyarakat,” papar Chainur Rasyid.
Sementara Direktur PT. Coco Jaya Sentosa, Laurensius Klemens mengungkapkan, pihaknya mengirim coco feat sebanyak 22 ton sesuai permintaan pembeli di Korea Selatan. Sebab mereka ingin mengetahui kualitas produk coco feat dari Kabupaten Sumenep.
“Kami optimis produk coco feat ini sangat bagus, mengingat perusahaan mengekspor produknya sesuai standart internasional,” tuturnya.
Produk coco feat di luar negeri dimanfaatkan menjadi beraneka macam produk seperti alas tidur hewan ternak, pupuk organik hingga media tanam. Di Cina, Korea Selatan, Jepang, Eropa, Australia hingga Selandia Baru sudah menggunakan produk-produk dari kelapa.
“Karena itulah, kami berencana mengembangkan komoditas pertanian kelapa ini tidak hanya produk coco feat saja. Melainkan juga tali sabut kelapa yang diekspor dalam rangka memenuhi permintaan pasar global,” pungkasnya. (ado/bob)