Kota Malang, blok-a.com – DPRD Kota Malang buka suara terkait rencana satu arah Kayutangan.
Rencana satu arah Kayutangan menjadi perbincangan hangat. Banyak pendapat pro kontra dari masyarakat.
Untuk yang pro, satu arah Kayutangan Heritage dinilai mampu mengurai kemacetan di sejumlah titik. Sementara yang kontra rencana itu menilai satu arah adalah menambah kemacetan di sejumlah titik.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang, Wanedi menilai bahwa pro kontra atas rencana satu arah Kayutangan itu adalah dinamika saat adanya kebijakan baru di Kota Malang.
“Itu dinamika masyarakat yang berkembang memang,” tuturnya dikonfirmasi blok-a.com, Jumat (27/1/2023).
DPRD Kota Malang pun mendorong Pemkot Malang untuk mendengar semua masukan dari masyarakat terkait rencana satu arah Kayutangan. Tujuannya agar menjadi pertimbangan kebijakan itu saat diterapkan. Sehingga tidak menimbulkan keresahan baru.
“Iya kami tetap pada jalur kebijakan ini harus mendengar pendapat masyarakat. Dan harus jadi pertimbangan,” tuturnya.
Dia pun ingin kebijakan satu arah Kayutangan ini adalah membuat dampak baik bagi lalu lintas di Kota Malang.
“Dan masalah kemacetan bisa terutai. Jangan sampai kebijakan baru menimbulkan dampak baru harus positif,” pungkasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, membeberkan terkait skema satu arah.
Berdasarkan denah yang diberikan oleh Widjaja, jalan yang dibuat satu arah meliputi Jalan Jend. Basuki Rahmat, Jalan Brigjend. Slamet Riyadi, Jalan Kahuripan, Jalan Brawijaya, Jalan Majapahit, Jalan Arjuno, dan Jalan Bromo.
Untuk Jalan Jend. Basuki Rahmat dari Alun-alun Kota Malang dibuat satu arah ke utara menuju perempatan Rajabali pengendara akan diarahkan ke timur dan barat menuju Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru.
Masih di jalan yang sama, dari arah utara (PLN Kota Malang) menuju selatan ke perempatan Rajabali dan diarahkan ke timur dan barat menuju Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru.
Kemudian Jalan Semeru juga hanya menuju ke barat. Nantinya pengendara bisa berbelok menuju Jalan Arjuno dan bisa juga lanjut lurus menuju Stadion Gajayana.
Jalan Arjuno dibuat satu arah menuju ke Jalan Kawi.
Jalan Bromo juga dibuat hanya satu arah menuju ke utara ke Jalan Buring dan Jalan Brigjend. Slamet Riyadi.
Untuk Jalan Brigjend. Slamet Riyadi, dibuat satu arah menuju pertigaan PLN Kota Malang.
Jalan Kahuripan dibuat satu arah menuju ke timur saja. Namun, saat di perempatan pengendara bisa menuju ke Jalan Brawijaya dan Jalan Belakang RSU.
Jalan Brawijaya juga dibuat satu arah menuju ke selatan saja menuju Jalan Majapahit.
Kemudian yang terakhir, Jalan Majapahit. Jalan ini dibuat satu arah menuju selatan lalu berbelok ke timur menuju Jalan Merdeka Timur. (bob)
Discussion about this post