Mojokerto, blok-a.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus berupaya memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor buruh industri tembakau.
Langkah ini disampaikan oleh Penjabat Sementara (PJs) Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli, saat menjadi tamu dalam podcast di JTV Surabaya pada Rabu (30/10).
Jazuli menjelaskan bahwa DBHCHT digunakan untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Mojokerto, termasuk dalam bidang kesehatan dan pemberdayaan buruh tembakau.
“Dana ini memang dibagi sesuai peruntukan, sebagian untuk kesehatan, sebagian untuk penegakan hukum, dan sebagian lagi untuk sosialisasi,” ujarnya.
“Namun, kami prioritaskan untuk kegiatan yang menunjang kesehatan dan kesejahteraan, terutama bagi para buruh yang bekerja di industri tembakau,” tambah Jazuli.
Selain mendukung kesejahteraan buruh, dana cukai ini juga dialokasikan untuk kegiatan kesehatan masyarakat seperti senam massal, acara gowes, serta sosialisasi pencegahan peredaran rokok ilegal. Jazuli menegaskan, dana ini harus digunakan sesuai dengan persentase yang sudah ditetapkan.
Dalam kesempatan yang sama, Jazuli juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas peredaran rokok ilegal, mengingat dampak negatifnya bagi negara dan masyarakat.
“Rokok ilegal biasanya tidak memiliki pita cukai dan harganya lebih murah, tapi hal ini merugikan negara dan bisa membuat konsumen terkena sanksi hukum,” tegasnya.
Ia pun mendorong warga yang menemukan peredaran rokok ilegal untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto, Eddy Taufiq, mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin melakukan operasi pasar dan sosialisasi tentang ciri-ciri rokok ilegal kepada masyarakat, bekerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sidoarjo.
“Kami mengutamakan pendekatan preventif dan edukatif dalam memberantas rokok ilegal, namun masih ada beberapa kasus yang ditemukan di lapangan,” jelas Eddy.
Podcast ini juga dihadiri oleh Kepala Bea Cukai Sidoarjo, Rudy Hery Kurniawan, yang turut mendukung program Pemkab Mojokerto dalam memberantas peredaran rokok ilegal serta memastikan pemanfaatan DBHCHT berjalan efektif untuk masyarakat. (sya/bob)