Kota Malang, blok-a.com – Tunjangan Kinerja (tukin) menjadi pembahasan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang bersama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Senin (9/10/2023).
Ini merupakan kesempatan perdana Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menghadiri rapat paripurna dengan agenda Penyampaikan Pandangan Umum Fraksi Atas Rancangan KUA-PPAS APBD TA 2024.
Terkait tukin, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyebut hal itu termasuk upaya mengurangi KKN honorer.
“Kemudian terkait dengan tukin itu bagian dari upaya kita untuk mengurangi KKN, kemudian honorer kita landasannya adalah bahwa kita selalu berbicara perusahaan-perusahaan wajib untuk membayar pegawainya sesuai UMR (upah minimum regional) tapi Kota Malang tidak membayar pegawainya sesuai UMR,” beber politikus PDIP ini.
Menurut dia, UMR di Kota Malang ada pada angka Rp 3,2 juta. Sementara, untuk Kota Malang sendiri masih berpijak di angka Rp2,9 juta. Artinya, gaji di Kota Malang masih di bawah UMR yang sudah ditetapkan.
“Sehingga minimal bisa disamakan dengan UMR, minimal Pemerintah Kota Malang bisa menjadi contoh pada perusahaan-perusahaan yang lain supaya bisa minimal bisa membayar gaji pegawai dengan UMR,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga membahas soal layanan PDAM dan pengelolaan sampah. Termasuk soal keluhan masyarakat terkait pajak yang dikenakan untuk hak waris.
Made menyebut, dia akan memberikan waktu selama satu minggu bagi Pemerintah Kota Malang untuk memberikan balasan dari penyampaian fraksi tersebut.
“Kita akan melihat, kita sengaja memberikan waktu seminggu agar PJ Walikota dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) bisa memberikan jawaban yang komprehensif,” tandas lelaki asli Bali tersebut.
Di lain pihak, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut masih akan mengkaji lebih lanjut dengan perangkat daerah terkait hasil yang disampaikan hari ini.
Dia menyatakan akan menjawab pandangan umum tersebut pada Senin pekan depan.
Terkait peningkatan Tukin, Wahyu menyebut hal tersebut merupakan keuntungan bagi ASN sendiri.
“Itu kan juga keuntungan bagi ASN sendiri itu saya sangat apresiasi, tapi nanti kita bahas, kita bikin hitungan terkait anggaran,” bebernya singkat. (mg2/lio)