Jaga Sumber Daya Air, Tim URC DPUPR Nganjuk Terjun Bersihkan Saluran Irigasi dan Sungai

Tampak petugas URC Bidang Pengairan dan Sumberdaya Air DPUR Nganjuk sedang aksi rutin membersihkan sampah sungai.(wahyu/blok-a.com)
Tampak petugas URC Bidang Pengairan dan Sumberdaya Air DPUR Nganjuk sedang aksi rutin membersihkan sampah sungai.(wahyu/blok-a.com)

Nganjuk, blok-a.com – Tim unit reaksi cepat (URC) Jogo Tirto di Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk melakukan aksi rutin pembersihan sampah di saluran irigrasi dan drainase.

Hal ini dilakukan secara intens sesuai program tentang pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan, pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan seksi sumber daya air sistem irigasi primer dan sekunder pada perluasan 1000 hektare (Ha) yang terbagi di beberapa kabupaten/kota.

Kepala Bidang Pengairan dan SDA, Rusdi Gunawan, kepada blok-a.com, mengatakan kegiatan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi ini lebih difokuskan pada kawasan pertanian.

Hal itu untuk mendukung potensi ketahanan pangan dan pemberdayaan petani lebih optimal.

“Kegiatan rutinitas ini tujuannya untuk mengembalikan fungsi irigasi, dan pengairan pertanian. Sebab, efektivitas irigasi berpotensi menjaga kelangsungan sumber daya air dan bidang pertanian,” katanya.

Salah satu kegiatan kali ini yakni pembersihan saluran irigasi di Desa Kwagean, Kecamatan Loceret, Selasa (8/8/2023).

Terpantau jelas kondisi sungai tertimbun sampah sehingga air kering akibat tersumbat dan mengancam terjadinya banjir.

Kepala UPTD Pengelola Sumberdaya Air (PSDA), Kuncir, Kecamatan Ngetos, binaan PUPR, Iskamto, menyatakan keringnya aliran sungai akibat tumpukan sampah kiriman musim hujan.

“Pembersihan sungai dan saluran air pada Minggu ini dilakukan khusus di kawasan Desa Kwagean. Kegiatan secara berkala ini untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya,” ujarnya.

Selain itu, bertepatan dengan agenda pasca piala Adipura, di beberapa wilayah ditargetkan bersih dan asri.

Sementara itu, Slamet, anggota URC Pengairan, mengatakan, untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai irigasi yang semestinya, masyarakat diimbau kerjasamanya agar tidak membuang sampah hingga menggunung, karena bisa memicu banjir.

“Itu sebabnya, kegiatan ini rutin digelar untuk menekan tumpukan sampah. Baik dari masyarakat atau sampah kiriman akibat banjir. Harapannya masyarakat akan sadar hal ini. Karena yang dirugikan juga kita semua,” pintanya.(why/lio/adv)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com

Ikuti juga saluran Whatsapp kami

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?