DPRD Dukung Pengentasan Kemiskinan Lewat Gerakan Banyuwangi Berbagi

DPRD Banyuwangi bagikan ratusan paket sembako kepada warga prasejahtera, Jumat (24/1/2025).(blok-a.com/Kuryanto)
DPRD Banyuwangi bagikan ratusan paket sembako kepada warga prasejahtera, Jumat (24/1/2025).(blok-a.com/Kuryanto)

Banyuwangi, blok-a.com – Pimpinan dan anggota DPRD Banyuwangi mendukung penuh program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bertajuk “Gerakan Banyuwangi Berbagi” untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Sebagai bentuk dukungan, ratusan paket sembako dibagikan kepada warga prasejahtera, Jumat (24/1/2025).

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah, mengatakan bahwa kolaborasi antar-stakeholder diperlukan untuk menangani masalah kemiskinan secara efektif.

“Problem kemiskinan tidak bisa selesai kalau hanya diserahkan kepada satu pihak, misalnya hanya kepada pemerintah daerah. Namun, dibutuhkan kebersamaan yang sinergis dari berbagai stakeholder di Banyuwangi yang dilakukan secara gradual agar kemiskinan bisa terus berkurang,” ujar Ni’mah melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/1/2025).

Ni’mah menambahkan, gotong-royong akan memperluas dan meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan.

“Istilahnya, apapun kalau dikeroyok bareng-bareng, output-nya akan lebih terlihat dan terasa. Masyarakat miskin yang kita entas akan lebih banyak kalau digarap secara bersama-sama,” jelasnya.

Menurut Ni’mah, sebagian besar warga miskin yang ditemui di lapangan berasal dari kelompok produktif. Oleh karena itu, mereka perlu diarahkan untuk berwirausaha agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan.

“DPRD Banyuwangi akan selalu mengawal anggaran terkait perlindungan sosial, salah satunya adalah bantuan untuk warga miskin dan prasejahtera,” tegas Ni’mah.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa Gerakan Banyuwangi Berbagi dirancang sebagai langkah sistematis untuk mengatasi kemiskinan, berbasis data nama dan alamat (by name by address) agar intervensi dapat lebih tepat sasaran.

“Semua pihak yang terlibat dalam Gerakan Banyuwangi Berbagi ini akan mendapatkan sasaran masing-masing yang ada di data. Semua dibagi habis, jadi tidak ada yang terlewat atau disalurkan sembarangan,” jelas Ipuk.

Program ini menyasar sekitar 18 ribu warga prasejahtera yang akan menerima bantuan sembako. Sebelum bantuan disalurkan, kondisi keluarga mereka dievaluasi secara menyeluruh, meliputi aspek sosial, kesehatan, dan akses pendidikan. Perkembangan mereka dipantau melalui aplikasi Smart Kampung.

“Dengan data yang real-time seperti ini, kita bisa melakukan penanganan secara tepat dan terukur,” tandas Ipuk.

Program tersebut dirancang untuk berjalan selama tiga bulan ke depan, mengingat bantuan sosial dari pemerintah biasanya belum turun di awal tahun.

Meski angka kemiskinan di Banyuwangi saat ini tercatat paling rendah sepanjang sejarah, yaitu 6,54 persen berdasarkan data BPS 2024, Pemkab terus berupaya menekannya secara serius dan sistematis.(kur/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?