Kota Malang, blok-a.com – Sekitar 6600 buruh pabrik rokok memadati GOR Ken Arok Kota Malang, Minggu (11/12/2022) pagi hingga siang.
Ribuan orang yang didominasi ibu-ibu itu mengantri di sejumlah titik. Mereka mengantri untuk mendapatkan bantuan sosial dari Dinsos P3AP2KB Kota Malang.
Dana itu merupakan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kota Malang tahun 2022.
Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Titik Kristiani menjelaskan, setiap orang yang datang hari ini mendapat uang Rp 600 ribu.
Uang itu merupakan bantuan selama dua bulan. Satu bulannya mereka berhak mendapat Rp 300 ribu.
“Ini bantuan hanya November-Desember 2022 saja. Kalau tahun depan akan mebggunakan anggaran tahun 2023,” jelasnya di lokasi, Minggu (11/12/2022).
Alasan pemberian bantuan ini berdasarkan Penyaluran ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 215/PMK.07/2021 tentang penggunaan, pemantauan dan evaluasi DBHCHT.
“Jadi di sana yang berhak menerima itu adalah buruh pabrik rokok,” kata dia.
6000 orang yang merupakan pabrik rokok itu juga terdapat di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Dinsos Kota Malang.
Titik juga menjelaskan data 6600 orang itu juga diprioritaskan yang berdomisili di Kota Malang dan pabrik rokoknya berada di Malang Raya.
“Jadi semua penduduk yang ber-KTP Kota Malang yang bekerja di pabrik rokok Malang Raya dan diusulkan pabrik rokoknya,” kata dia.
Sementara itu, dari pantauan juga ada petugas Satpol PP Kota Malang yang membantu penyaluran dana bantuan itu.
Titik menjelaskan, kehadiran Satpol PP itu adalah bagian dari Tim DBHCHT.
“Jadi semua kegiatan yang bersumber DBHCHT kami harus melaporkan ke Satpol PP. Dinas Sosial bertugas untuk yang menyalurkan bantuan langsung,” paparnya. (bob)