BLOK-A – Masyarakat Jawa Timur, terutama Malang dan Pasuruan, mungkin sudah tidak asing dengan Perusahaan Otobus (PO) Pandawa 87. Sebuah perusahaan yang menyewakan bis berbagai kelas dan model untuk dipakai mengantar penumpang menuju kota tujuan yang dimau. Perusahaan ini telah memiliki armada sebanya 500-an bis.
Namun, siapa sangka dibalik kesuksesan PO ini, terdapat sosok muda yang membawa perusahaan ini seperti sekarang.
Ya, dia adalah Gian Aljabal. Pemuda berusia 22 tahun itu menjabat sebagai Direktur. Dia melanjutkan usaha ayahnya untuk menyediakan bis pariwisata yang nyaman dengan berbagai fasilitas mumpuni.
Blok-A berkesempatan untuk berbincang dengannya langsung di sela program Ngopi Uklam 87 yang didukung Realizm dan Amstirdam Coffee. Pada kesempatan itu pula, penumpang setia Pandawa 87 dapat mengopi di atas bis sembari diantar berkeliling kota.
Berikut obrolan Blok-A bersama Gian.
Kapan Berdirinya Pandawa 87?
Kami berdiri pada April 2014 di Pasuruan yang didirikan oleh ayah, Pak Gunawan. Waktu itu, beliau berniat mendirikan rental bis berjenis New Armada untuk membantu keluarga dan kerabat yang membutuhkan. Lama kelamaan, apa yang kami lakukan ini semakin besar. Maka, disediakanlah berbagai macam armada baru seperti Adi Putro, JP2+, JP3+, juga bis premium lainnya.
Apa Benar Termasuk Bisnis Keluarga?
Betul. Yang mengawali adalah papa saya. Cakupan saya ada di Malang dan Pasuruan.
Mengapa Dinamai Pandawa 87?
Papa terdiri dari lima bersaudara, sama seperti pandawa bersaudara di cerita pewayangan. Angka “87” juga makna sendiri. Delapan adalah angka yang garisnya tidak akan terputus. Sementara tujuh dalam Bahasa jawa berbunyi pitu, yang melambangkan pitulungan (pertolongan).
Sejak Kapan Menjabat sebagai Direktur?
Saya mulai menangani Pandawa 87 sejak 2018 sembari belajar bagaimana melaksanakan bisnis secara baik dan benar. Untuk memulainya, papa memberi tanggung jawab untuk dua area terdekat dari kampus, Malang dan Pasuruan.
Kalau Begitu Gian Masih Kuliah?
Benar mas. Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya. Sekarang sedang proses menyelesaikan tugas akhir.
Apa Saja Inovasi dan Terobosan yang Diberikan Gian untuk Pandawa Sejak Menjabat Sebagai Direktur?
Hal yang paling bisa saya pelajari adalah bagaimana mengatur tim dan karyawan secara keseluruhan. Termasuk supir, kru, mekanik, dan lainnya. Bagimana caranya membuat sebuah sistem yang baik dijalankan oleh mereka sehingga Pandawa bisa berjalan mulus guna melayani penyewa.
Saya melaksanakan program rutin seperti rapat setiap Selasa, Rabu untuk evaluasi, senam rutin setiap Kamis, juga wajib Sholat Dhuha pada hari Jumat. Tujuannya agar semua berjalan dengan seimbang.
Tantangan Terbesar yang Dialami?
Proses diskusi dengan manajemen guna menemukan solusi di setiap masalah. Menjadi penengah bagi mereka terutama untuk Pandawa masih terus saya asah agar semua bisa berjalan lancar. Harus diakui tim kami terdiri atas orang-orang dari berbagai karakter. Sebuah tantangan besar untuk bisa menyatukan mereka semua dengan mengusung karakter Pandawa 87.
Seberapa Besar Dampak Adanya Pandemi Covid-19?
Sangat berat, sama seperti yang lainnya. Jumlah bis yang keluar sangat sedikit dari biasanya.
Bagaimana Cara Gian agar Pandawa 87 Bisa Jadi Lebih Baik Meski Kondisi Sedang Sulit?
Saya dan seluruh tim Pandawa mengakui harus putar otak terkait kondisi yang terjadi. Meski sulit, kami tetap bertahan dan patuh dengan apa yang sudah diinstruksikan Pemerintah. Maka, seluruh armada kami siapkan perlengkapan protokol kesehatan seperti hand-sanitizer, masker, dan menjaga jarak aman. Ada proses pembersihan sebelum dan sesudah dipakai supaya tetap aman.
Termasuk Program Ngopi Uklam 87 adalah Bentuk Inovasi Menanggapi Keadaan Sekarang?
Benar sekali. Lewat program ini kami sekaligus memantik hasrat masyarakat untuk kembali beraktivitas menyambut New Normal. Tidak perlu khawatir, kami sudah menyiapkan berbagai fasilitas antisipatif demi keamanan bersama. Saya ingin memberi sensasi baru minum kopi di atas bis kami dengan pemandangan lokasi ikonik di Kota Malang.
Ada Rencana Apa untuk Pandawa Kedepan?
Sementara saya masih ingin memfokuskan diri mengembangkan Pandawa 87. Saya merasa memiliki sumber daya dan aset yang luar biasa. Potensi itu masih ingin saya gali lagi sembari belajar bagaimana menjalankan bisnis dengan baik. Intinya, saya masih ingin berproses dengan apa yang dipunya sekarang ini namun tetap berangan-angan agar perusahaan jadi lebih besar lagi di kemudian hari.