KOTA MALANG – Ajang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Award Kota Malang 2020 menjadikan para nominator yang bersaing membuat layanan informasi publik sebaik mungkin. Dari beberapa nominator, Dinas Kesehatan Kota Malang juga masuk di dalamnya. Tak tanggung-tanggung, ada sebanyak tiga puskesmas yang bersaing untuk memberikan layanan informasi yang dapat mempermudah masyarakat.
Puskesmas Janti salah satu yang turut menjadi nominator di ajang KIP Award Kota Malang 2020 dalam bidang kesehatan. Tak hanya sekedar menghadirkan berbagai informasi dan program-program puskesmas melalui website, namun Puskesmas Janti juga memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam layanan pengaduan. Layanan pengaduan tersebut dibuat mudah, sebab pengunjung cukup memakai scan barcode yang tersebar di setiap titik sudut puskesmas.
Kepala Puskesmas Janti Endang Listyowati SKepNs MMKes mengatakan, cara ini sebagai upaya untuk meminimalisir adanya kontak langsung. Yang dalam hal ini melibatkan kertas dan bolpoin, terlebih di masa pandemi Covid-19 akses kontak langsung sangat dibatasi.
“Yang terbaru inovasi di masa pandemi ini kita bedah di sudut ruangan sudah tertempel scan barcode. Sehingga aduan online dan aduan kepuasan masyarakat dilakukan secara online. Jadi pasien nggak usah menulis lagi. Meminimalisir terkait kontak dengan kertas maupun bolpoin. Mereka juga tidak perlu bertemu dengan petugas,” terangnya kepada Blok-A, Sabtu (28/11).
Tak hanya sistem aduan online, untuk memaksimalkan pelayanan juga dihadirkan di website program PTM (Penyakit Tidak Menular) yang terkoneksi dengan setiap kelurahan di bawah naungan Puskesmas Janti. Sehingga, masyarakat akan mudah mengaksesnya baik itu terkait jam pelayanan, konsultasi, hingga antrean online tanpa harus datang bergerombol di puskesmas.
“Dalam program PTM itu kita punya link di masing-masing kelurahan, sehingga masyarakat bisa update infonya di situ. Terkait pasien antrean online, terkait fasilitasi dokter PTM, terkait konsultasi satu pintu yang dilaksanakan oleh dokter dan beberapa program jadi satu,” terangnya.
Berkaitan dengan KIP, menurut Endang, di Puskesmas Janti semua sistemnya telah terkoneksi. Antara website dengan media sosial sosial mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, hingga Youtube.
“Jadi tinggal buka website kami, nanti nge-link di semua medsos. Kemudian kita juga link terkait sistem informasi pelaksanaan rencana pengadaan, dan yang lainnya. Yang jelas kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ungkapnya.
Lebih jauh, saat ini untuk KIP di Puskesmas Janti terus diupayakan agar memenuhi segala kebutuhan dari masyarakat. Karenanya, pengembangan-pengembangan layanan informasi dan edukasi berbasis digital juga terus dimaksimalkan.
“Keterbukaan informasi publik itu ada komitmennya, pengembangannya bagaimana, rencana ke depan seperti apa, dan kondisi saat ini. Yang penting untuk info publik masyarakat butuh keterbukaan itu semua ada di website kami. Kami hanya ingin mempermudah masyarakat melalui keterbukaan informasi publik,” pungkasnya.