Probolinggo, blok-a.com – Aktivitas tambang uruk proyek Jalan tol yang berada di area makam keramat Gunung Pandek, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu kabupaten Probolinggo, dihentikan paksa puluhan masyarakat, Sabtu, (24/6/2023).
Aksi tersebut diikuti langsung Sutaji selaku kepala desa Tamansari.
Ia mengaku aktivitas tambang tersebut bisa merusak area wisata religi makam Mbah Wali Agung Raden Joyo Laksono yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.
“Kami menolak segala aktivitas tambang uruk ini, karena ini masih berada di kawasan desa Tamansari. Maka saya bersama masyarakat akan menghentikan aktivitas tambang ini. Tadi kita sudah suruh berhenti operator alat beratnya dan kami meminta dengan baik-baik jangan diteruskan aktivitas tambang uruk itu,” jelasnya.
Sutaji juga menambahkan, apapun alasannya, tambang ini tidak bisa dibenarkan.
Pihaknya juga baru tahu ada aktivitas tambang uruk dekat makam keramat Probolinggo. Dimana masyarakat sering menggelar acara.
“Tentunya masyarakat nggak terima ketika wilayah area makam ditambang seperti itu,” tegasnya.
“Kita sudah sepakat, saya beserta masyarakat menolak adanya tambang uruk itu demi kepentingan apapun. Entah itu dibuat jalan tol nasional, apapun itu kita tetap menolak. Toh masih banyak daerah yang bisa ditambang selain area gunung pandek ini,” tegasnya.
Di sisi lain Bambang selaku pelaksana tambang mengungkapkan bahwasanya Ijin tambang tersebut sudah lengkap.
“Sudah lengkap, terkait pak kades dan masyarakat mau melarang, tembusi saja pihak terkait yaitu Induk Koperasi Angkatan Laut (Inkopal) kalau kata mereka kita berhenti ya kita berhenti,” tuturnya.(nos/lio)