Sempat Dikabarkan Depresi, Warga Karangploso Malang Gantung Diri di Ladang Kopi

Ilustrasi gantung diri. (iStock)
Ilustrasi gantung diri. (iStock)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Sempat dikabarkan depresi karena masalah yang menimpanya, warga Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ditemukan gantung diri di ladang kopi.

Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar mengatakan, peristiwa nahas itu menimpa Saturi. Pria berusia 64 tahun itu sempat dikabarkan hilang, ia berpamitan keluar rumah sejak Kamis (25/05).

“Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat berpamitan keluar rumah pada Kamis (25/05/2023). Setelah di tunggu korban tak kunjung pulang,” kata Bambang saat dikonfirmasi Blok-a.com, Senin (29/05/2023).

Mengetahui hal itu, pihak keluarga mencoba mencari keberadaan korban, namun tak kunjung ditemukan. Hingga pada Minggu (28/05/2023), saksi yang juga cucu korban itu menemukan sang kakek sudah dalam keadaan tewas gantung diri di Ladang Kopi miliknya.

“Mengetahui itu, korban langsung menghubungi keluarga. Sementara itu, perangkat desa melaporkan kejadian ke Polsek Karangploso untuk selanjutnya dilakukan evakuasi,“ terangnya.

Mendapat laporan, anggota Polsek Karangploso dan petugas medis Puskesmas Karangploso mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi serta memeriksa kondisi korban yang sudah dalam keadaan tewas.

“Korban sudah kami evakuasi, saat pertama kali ditemukan korban meninggal dalam kondisi gantung diri. Ditemukan korban dalam keadaan lehernya terikat dengan tali tampar pada kayu bagian atap pondok di kebun kopi tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan di tubuh korban. Diduga kuat korban meninggal karena murni gantung diri.

Sedangkan dari keterangan keluarga, kata Bambang, pria asal Karangploso, Malang itu sempat mengalami depresi karena masalah yang menimpanya sebelum gantung diri.

“Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban sempat mengalami depresi karena permasalahan keluarga,” ungkapnya.

Setelah dilakukan evakuasi, pihak keluarga menolak adanya autopsi. Keluarga meyakini keadaan yang menimpa korban murni karena musibah dan sudah menjadi garis takdir.

“Setelah dilakukan evakuasi, jasad korban langsung kami serahkan kepada pihak keluarga, korban langsung dimakamkan pada Minggu (25/05),” pungkasnya.

(ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?