Sumenep, blok-a.com – Di dunia pendidikan, Bupati Sumenep kembali diuji dengan konflik lahan. Tiba-tiba saja Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN I) Kalianget disegel oleh orang yang diduga sebagai pemilik lahan pada Minggu (17/9/2023). Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut lumpuh total.
Mendengar laporan ada sekolah disegel karena konflik lahan, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo langsung gerak cepat untuk menyelesaikan polemik penyegelan sekolah itu. Ia langsung berkoordinasi dengan para stakeholder untuk memastikan bahwa proses KBM di sekolah tersebut kembali aktif.
Ketegasan Bupati Fauzi dibuktikan dengan membuka segel sekolah dan memimpin langsung apel upacara di SMKN 1 Kalianget pasca penyegelan, Senin (25/9/2023). Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep komitmen menyelesaikan dugaan sengketa lahan dengan terduga pemilik lahan.
“Sudah jadi tanggung jawab kami (pemerintah) untuk menuntaskan polemik sengketa lahan ini. Hal itu semata-mata agar kegiatan belajar mengajar ratusan pelajar bisa berlangsung lagi. Meskipun polemik ini bagian dari persoalan masa lalu,” kata Bupati Sumenep ini.
Politisi PDIP Sumenep ini mengharapkan pada seluruh siswa-siswi SMKN 1 Kalianget untuk tetap fokus belajar. Urusan penutupan sekolah sudah dibuka. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sesuai mekanisme dan aturan yanh berlaku untuk menyelesaikan dugaan sengkata lahan ini.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep, kami berterima kasih kepada seluruh jajaran SMKN 1 Kalianget yang mendidik dan mengabdikan diri dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa yang berkarakter dan mandiri.
Kami tegaskan sekolah SMKN 1 Kalianget harus tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM),” pinta Bupati Fauzi.
Pemkab Sumenep itu meminta seluruh guru dan para siswa untuk tidak terpengaruh dengan polemik dugaan sengketa lahan ini sehingga KBM harus tetap berjalan. Kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yanh telah ikut membantu menyelesaikan polemik ini.
Pihaknya mengharapkan polemik ini tidak sampai menutup atau menyegel sekolah. Sebab KBM para pelajar bakal terganggu dan pelajar yang kena imbasnya (dirugikan). Padahal pelajar tidak tahu apa-apa.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap SMKN 1 Kalianget ini dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang dapat membawa nama harum daerahnya,” pungkasnya.
Kehadiran Bupati Fauzi bersama Forkopimda Sumenep disambut hangat oleh kepala sekolah, dewan guru dan pelajar di SMKN I Kalianget itu.
Sekedar diketahui, Kepala Sekolah (Kasek) SMKN I Kalianget Ishak sempat panik lantaran tiba-tiba saja sekolahnya disegel. Akibatnya ratusan pelajar jadi terlantar karena tak bisa melangsungkan KBM.
Memang benar sekolah disegel. Terpaksa ratusan pelajar, kami pulangkan. Sebab terduga pemilik lahan selaku ahli waris tak mau buka segel pintu utama sekolah sebelum urusan dugaan sengketa lahan selesai. Bahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. (ado/bob)