KOTA BATU – Menjadi orang pertama yang disuntik vaksin covid-19 Sinovac ternyata Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko hampir tidak bisa mengikuti. Pasalnya saat dilakukan skrining tekanan darah sempat naik tinggi.
Vaksinisasi perdana ini dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Batu, Kamis (28/1). Lalu bagaimana reaksi Dewanti setelah tubuhnya menerima vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 mili?
Dewanti sendiri di suntik vaksin oleh seorang dokter perempuan dari Rumah Sakit Karsa Husada, dr Dyah Retno. Usai dilakukan suntik ia juga harus melakukan observasi selama 30 menit untuk melihat efek sampingnya apakah ada di dalam tubuhnya.
Dewanti mengaku saat disuntik vaksin rasanya seperti digigit semut. Sama halnya dengan suntik pada umumnya. Bahkan setelah melakukan observasi 30 menit tubuhnya tidak merasakan apapun dalam tubuhnya.
Namun memang sesaat sebelum menerima vaksin Bude sapaan akrabnya ini sempat merasa gelisah dan takut. Sehingga membuat tekanan darahnya sempat naik.
“Tadi memang ada rasa gelisah, takut. Tapi waktu di suntik ya kayak digigit semut. Sama saja seperti suntik pada umunya. Setelah suntik malah rasa lapar karena belum sarapan tadi,” katanya sambil bercanda.
Saat melakukan pemeriksaan tekanan darah istri dari Wali Kota Terdahulu, Eddy Rumpoko ini sempat tinggi yakni 140. Namun setelah dilakukan pengecekan ulang normal 130.
“Tidak hanya saya, banyak pejabat lainnya yang juga sempat tinggi tensinya. Namun setelah duduk, minum dan ngobrol-ngobrol Alhamdulillah bisa kembali normal. Ya karena tegang mau divaksin ini,” bebernya.
Usai mendapatkan suntikan Dewanti juga mengaku tidak merasakan gejala apapun. Meskipun begitu Dewanti minta agar yang telah mendapatkan vaksin tetap taat melakukan protokol kesehatan.
“Walau sudah divaksin tidak serta merta membuat kita terbebas dari covid-19. Setahun ini juga harus tetap taat protokol kesehatan bermasker,” tutur politisi PDIP ini.
Bude berharap dengan diberinya vaksin tersebut, imunitas tubuh bisa semakin membaik, namun diimbangi dengan taat protokol kesehatan.