Banyuwangi, blok-a.com – Memasuki masa panen buah naga, tidak membikin para petani di Banyuwangi sumringah. Pasalnya, di saat masa panen tiba, harga buah naga turun.
Seperti yang dirasakan oleh petani buah naga warga Dusun Persen, Desa Kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo, Enot Sugiarto (32) mengungkapkan, memasuki panen kedua tahun ini harga buah naga cenderung turun.
Menurutnya, dulunya, harga buah naga bisa mencapai diatas Rp 10 ribu bahkan bisa lebih. Namun, pada saat ini harga di pasaran dibanderol Rp 5 ribu perkilogram.
“Minggu lalu harga buah naga berkisar Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogramnya. Saat ini anjlok tinggal Rp 5 ribu,” keluh Enot.
Jika harganya terus turun kata Enot petani buah naga akan merugi. Karena biaya perawatannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Kalau harganya dibawah Rp 5 ribu bisa babak belur petani buah naga,” ujar Enot.
“Saya sangat ketar ketir mas, harganya cendrung turun terus. Bukannya untung malah buntung petani buah naga,” tambahnya.
Enot menceritakan, pada tahun 2019 saat itu panen raya buah naga harganya anjlok yaitu Rp 1.500,- per kilogramnya. Harga sebesar itu jelas merugikan petani buah naga. Bahkan, para petani membuang buah naga hasil panenan ke sungai kemudian diunggah di media sosial, aksi ini sebagai bentuk protes petani buah naga.
Anjloknya harga buah naga ini sesuai hukum ekonomi suplai dan demand, jika stok barang membludak dipasaran akan mempengaruhi harga. Apalagi, tidak ada kapasitas stabilitas harga buah naga pasca panen raya.
“Harga buah naga ini tidak ada kepastian, harga Perharinya berubah-ubah, kadang naik, kadang turun,” jelasnya.
Yang dirasakan petani buah naga, setiap memasuki masa panen, harga buah naga cenderung turun. Makanya, dirinya tidak heran jika ada petani sampai membuang hasil panenannya ke sungai.
“Biasanya, di musim panen harganya mencapai Rp 10 ribu. Tapi untuk masa panen tahun 2023 ini harganya cuma Rp 5 ribu. Harga Rp 5 ribu sebenarnya sudah untung, namun tidak seberapa. Tapi kalau harganya dibawah Rp 5 ribu bisa kelimpungan petani buah naga,” selorohnya.
Agar harga buah naga stabil, Enot Sugiarto berharap Pemerintah bisa memberikan stabilitas harga saat musim panen.
“Campur tangan pemerintah untuk menstabilkan harga buah naga sangat diperlukan. Jangan sampai jerih payahnya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan ekonominya, karena buah tanamannya tidak bisa menghasilkan keuntungan,” tandasnya.