KABUPATEN MALANG – Peta politik di Pilbup Malang 2020 semakin seru. Saat ini hanya ada dua bakal pasangan calon (Bapaslon) yang akan bertanding. Hal itu diketahui setelah gagalnya bapaslon independen Malang Jejeg gagal lolos.
Sebagai informasi, saat ini bapaslon yang bakal maju yakni bapaslon petanana, HM Sanusi – Didik Gatot Subroto (SanDi) dan bapaslon Ladub, yakni Lathifah Shohib – Didik Budi Muljono.
Dikatakan seru karena kemungkinan bapaslon petahana untuk kalah semakin meningkat.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Dito Arief mengaku kemungkinan bapaslon opoisisi diuntungkan dengan adanya dua bapaslon yang bertanding di Pilbup Malang 2020.
Alasannya adalah masyarakat kini tertuju pada kebijakan petahana.
Jika petahana melakukan blunder kebijakan, maka pendukungnya akan bepihak ke oposisi, atau masyarakat yang netral akan membencinya. “Dan lagi-lagi kemungkinan akan mendukung oposisi (Ladub). Karena pilihannya ada dua,” kata Dito.
Seandainya ada tiga, lanjut Dito, cerita akan berbeda. Meskipun petahana membuat blunder kebijakan, suara akan terpecah. Tidak akan menuju ke satu pihak lawan.
“Tapi lain lagi kalau ada tiga bapaslon. Petahana menang kemungkinan semakin besar,” kata Dito ke Blok-A, Senin (24/8).
Untuk itu, Dito memberi saran ke petahana. Jika ingin menang di Pilbup Malang 2020, Sanusi yang kini menjabat sebagai Bupati Malang agar mengurangi blunder kebijakan.
“Banyak contoh blundernya saat ini. Seperti penanganan Covid-19 itu. Di pemberitaan banyak juga. Terus seperti elektonan saat launching tim kampanye juga kemarin. Itu mengurangi kredibilitas petahana. Untuk itu harus dijaga benar,” tutup ia.
Discussion about this post