Kabupaten Malang, blok-a.com — Pelaku pembongkaran Stadion Kanjuruhan meminta maaf pada Bupati Malang.
Kasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik memaparkan bahwa kedua pelaku melakukan pembobolan gembok dan penitipan peralatan kerja di Stadion Kanjuruhan sebelum memulai acara selamatan.
“Saat itu hari Minggu, 27 November 2022, pelaku membobol gembok sebelum acara selamatan dimulai di Stadion Kanjuruhan,” paparnya di hadapan awak media, Selasa (20/12/2022).
Taufik menambahkan bahwa hal tersebut dilakukan oleh pelaku agar dapat memasuki area Stadion Kanjuruhan di bagian dalam.
Sebelumnya mereka meminta ijin kepada Ir. Aris Supriyanto, Kabid Sarpras Dispora Kabupaten Malang, untuk memasuki area Stadion Kanjuruhan.
Akan tetapi, karena pekerja tidak membawa surat ijin maka tidak diperbolehkan. Sehingga terjadilah pembobolan itu.
Di hari berikutnya, Senin (28/11/2022), pelaku kembali ke Stadion Kanjuruhan untuk melakukan pengelasan dan perobohan pagar. Selain itu, pelaku juga membongkar paving di area Stadion Kanjuruhan.
Pelaku bernama Fernando Hasyim Ashari (19) yang menjadi penanggung jawab dari perusakan Stadion Kanjuruhan mengatakan bahwa hal itu mereka lakukan murni karena mencari keuntungan.
“Pembongkaran itu murni kami lakukan untuk mencari keuntungan, tidak ada orang atau siapapun yang menyuruh kami untuk melakukan hal itu,” ujar Fernando dihadapan seluruh awak media, Selasa (20/12/2022).
Fernando menyampaikan permintaan maafnya pada Bupati Malang, Drs. H.M Sanusi, M.M., karena telah merusak sarana prasarana Stadion Kanjuruhan.
“Saya memohon maaf kepada Bupati Malang, Bapak Haji Muhammad Sanusi atas tindakan saya yang merusak sarana prasarana Stadion Kanjuruhan,” pungkas Fernando.
Kerugian sementara akibat perusakan Stadion Kanjuruhan tersebut adalah sekitar Rp 59.753.644,04.
Fernando merupakan warga asal Jodipan, Kecamatan Blimbing. Sedangkan partnernya bernama Yudi Santoso yang berperan sebagai mandor merupakan warga asal Kota Lama, Kedungkandang.(mg1/lio)