BLOK-A – Memiliki keterbatasan pendengaran membuat sebagian teman-teman Tuli tidak bisa menikmati musik secara normal. Rasa sepi karena tak bisa mendengarkan tembang kesayangan mungkin saja memberi dampak signifikan terhadap diri mereka.
Namun begitu, sejumlah musisi telah membuka mata terhadap hal tersebut. Mereka kemudian berinisiatif untuk memproduksi sebuah video klip dengan penerjemah Bahasa Isyarat. Hal ini bertujuan agar musik juga bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk teman-teman Tuli.
1. Endank Soekamti – Sampai Jumpa
Lagu bertema perpisahan ini dirilis pada 11 Februari 2016. Sebagai pelengkap, ditambahkan Bahasa isyarat Indonesia yang diperagakan oleh Safina Nadia. Band asal Yogyakarta itu juga menambahkan kunci gitar agar teman Tuli bisa sembari mempelajarinya. Endank Soekamti total telah merilis 14 lagu yang menyertakan Bahasa Isyarat.
2. Yura Yunita – Merakit
Pada 16 Mei 2019, Yura Yunita melepas lagu video klip “Merakit” ke dalam versi audiovisual dan yang menyertakan Bahasa Isyarat. Ia berkolaborasi dengan Bunda Galuh sebagai praktisi Bahasa Isyarat Indonesia. Yura berusaha memfasilitasi teman Tuli agar mendapat kesetaraan dalam menikmati musik. Sekaligus ajakan kepada musisi lain untuk peduli dengan teman Tuli.
3. Wake Up Iris! – Audeamus
Pada 3 Desember 2020, duo Bie Paksi dan Vania Marisca yang tergabung dalam Wake Up Iris! melepas video klip “Audeamus” menampilkan Fathzefa Samodra sebagai peraga Bahasa Isyarat. Penerjemahan dibantu Randi Dwi dari Yogyakarta dan yanda Sinaga dari Malang. Mereka ingin menyebarkan semangat lagu barunya agar bisa dinikmati semua orang, termasuk teman-teman Tuli.
4. Pamungkas – Walk the Talk
Lagu ini memang tidak diperagakan ke dalam Bahasa Isyarat. Akan tetapi, “Walk the Talk” merupakan media pengungkapan apa yang dirasakan Pamungkas sebagai seorang Tuli. Solois asal Jakarta ini memiliki gangguan pendengaran di telinga kirinya. Meskipun tidak tersedia bahasa isyarat, video lagu ini layak dinikmati teman Tuli karena tersedia lirik dan ilustrasi di dalamnya.