Kota Malang, blok-a.com – Pemerintah Kota Malang sedang berusaha menemukan cara untuk mengatur parkir kendaraan di Pasar Splendid yang terletak di Jalan Brawijaya senin (20/3/2023)
Upaya tersebut ditempuh karena parkir liar kendaraan beroda empat di depan pasar tersebut sering menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Dari pengamatan di lokasi bahwa kendaraan roda empat sering kali parkir didaerah pasar splendid.
“setiap kali melewati daerah pasar Splendid sering kali terjebak macet meskipun tidak lama,” kata salah satu warga, David Lumbantobing Senin (19/3/2023).
Dia menambahkan, seharusnya kendaraan itu tidak parkir sembarangan. Sebab kebijakan satu arah untuk telah dipermanenkan.
“Padahal seharusnya kendaraan roda empat tidak parkir sembarangan dikarenakan sudah diberlakukan jalan satu arah dari tanggal 20 februari 2023”.
Terpisah, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, akan ada solusi untuk kendaraan yang masih parkir liar. Dia akan membuat lahan parkir di sekitar Pasar Splendid.
“ada satu titik kemungkinan besar untuk dijadikan lahan parkir”, Kata Jaya Kadishub Kota Malang.
Lokasinya, lanjut Widjaja, kemungkinan di bekas kantor DLH Kota Malang atau yang sekarang dijadikan pemberhitan dan pemberangkatan Bus Maito.
“Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah memanfaatkan bekas lahan kantor dinas lingkungan hidup yang sekarang digunakan sebagai pool bus Malang City Tour (Macito),” ujarnya.
Jaya, sapaan akrabnya mengatakan kemarin bahwa lokasi tempat parkir Macito dapat digunakan sebagai alternatif saat kendaraan tersebut tidak beroperasi pada hari tertentu atau pada hari Minggu.
Dia akan mengevaluasi lokasi lain yang lebih cocok untuk menjadi tempat parkir bagi pengunjung pasar burung tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, mengakui telah menerima keluhan dari pedagang mengenai meningkatnya volume kendaraan di Pasar Splendid.
Bayu Rekso Aji mempertanyakan mengapa volume kendaraan semakin meningkat namun volume penjualan di Pasar Splendid tidak mengalami peningkatan yang sebanding.
Menurutnya, seharusnya volume penjualan ikut meningkat seiring dengan meningkatnya arus lalu lintas.
“Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menekankan agar tidak ada pihak yang dirugikan dengan penerapan kebijakan satu arah tersebut,” tutupnya. (mg1/bob)