KOTA BATU – Ada banyak sekali koleksi alat musik tradisional di Museum Musik Dunia Jawa Timur Park (JTP) 3 yang populer digunakan di banyak daerah. Salah satu yang banyak dimainkan adalah Djembe dari Afrika.
Djembe atau yang disebut juga sebagai Jimbe dalam bahasa Indonesia, merupakan alat musik pukul yang dimainkan dengan cara memukul menggunakan jari atau telapak tangan.
Djembe merupakan alat musik yang berasal dari benua Afrika, tepatnya di kerajaan Mali pada abad 12.
Nama djembe berasal dari peribahasa Mali yang berbunyi “Anke djé, anke bé yang diterjemahkan sebagai “semua orang berkumpul dalam damai”. Dalam bahasa Mali, “djé” adalah kata kerja untuk “berkumpul” dan “bé” diterjemahkan “damai”.
Tubuh instrumen djembe umumnya terbuat dari kayu yang dipahat menggunakan mesin atau secara tradisional menggunakan pahat tangan dengan bentuk menyerupai cawan atau piala.
Bagian atas sebagai selaput yang menghasilkan getaran jika dipukul biasanya terbuat dari kulit hewan seperti kambing, sapi, atau hewan lainnya yang telah dikeringkan.
Pada djembe modern, bagian selaput ini biasanya digantikan dengan bahan sintetis seperti mika plastik. Selaput gendang tersebut diikat dengan tali yang diikatkan pada bagian badan untuk mengencangkannya.
Pada awalnya, djembe digunakan sebagai alat komunikasi antar desa di dataran Afrika. Kemudian dalam perkembangannya, djembe digunakan sebagai instrumen upacara tradisional.
Menurut kepercayaan orang Afrika, terdapat 3 kekuatan roh di dalam instrumen Djembe.
Kekuatan pertama adalah roh dari kayu atau pohon yang menggambarkan ketegasan, penopang dan perlindungan. Kedua, roh dari hewan atau kulit yang menggambarkan kemakmuran dan kesejahteraan. Terakhir, adalah pembuat jimbe itu sendiri yang menggambarkan semangat dari sukunya.
Discussion about this post