Menilik Jejak Karier Vina Panduwinata di Museum Musik Dunia JTP 3

Patung lilin Vina Panduwinata di Museum Musik Dunia JTP 3
Patung lilin Vina Panduwinata di Museum Musik Dunia JTP 3 - Foto: Aga Pradnya Widagda

KOTA BATU – Legenda musik dan salah satu diva pop Indonesia, Vina Panduwinata diabadikan. Dalam wujud salah satu patung lilin yang ada di Museum Musik Dunia di Jatim Park 3.

Vina Dewi Sastaviyana Panduwinata, wanita kelahiran Bogor, 6 Agustus 1959 adalah salah satu diva musik pop berkebangsaan Indonesia. Lagunya yang terkenal adalah Burung Camar yang dirilis pada 1985.

Vina dibesarkan dalam keluarga pecinta musik. Bakat menyanyi Vina diturunkan dari ibunya yang berdarah Ambon – Manado, Albertine Supit. Sejak kecil, Ia sering kali berpindah-pindah negara mengikuti tugas ayahnya, R Panduwinata, sebagai seorang diplomat.

Masa sekolah dasar Vina dihabiskan di Bogor dan New Delhi, India. SMP dia habiskan di Bogor dan Wassenaar, Belanda. Saat memasuki sekolah menengah atas, Vina pindah ke Jerman Barat.

Di sana, anak kedelapan dari 10 bersaudara ini sempat belajar selama empat tahun di Sekolah Musik Yamaha. Vina pun pernah membuat rekaman single di perusahaan rekaman RCA Hamburg, Jerman, yaitu Java dan Single Bar (1978) dan Sorry Sorry dan Touch Me (1979).

Pada tahun 1981, wanita berdarah Sunda-Manado-Ambon ini kembali ke Indonesia dan bertemu dengan musisi Mogi Darusman yang tertarik dengan karakter vokal Vina dan mengenalkannya pada berbagai perusahaan rekaman.

Akhirnya Jackson Records yang tertarik membuatkan album untuk Vina. Album perdananya di bawah Jackson Records bertajuk Citra Biru (1981). Album yang memuat lagu “Citra Biru” itu memperkenalkan nama Vina di belantika musik Tanah Air.

Namanya mulai melejit karena karya-karyanya. Lewat albumnya Burung Camar (1985), popularitasnya mencapai puncak. Lagunya dengan judul yang sama dalam album tersebut kemudian menjadi ikon dirinya, yakni ‘Vina si Burung Camar’.

Perjalanan panjang bermusik Vina Panduwinata menjadi lengkap saat Anugerah Musik Indonesia (AMI) memberi penghargaan Lifetime Achievement 2006.

Vina mendapatkan penghargaan tersebut atas dedikasi dan prestasinya sepanjang hidupnya yang diperuntukan bagi musik. Selain itu, saat ini Vina aktif sebagai juri di Indonesia’s Got Talent di Indosiar.

Pengunjung dapat menemukan sosok patung lilin Vina Panduwinata di lantai 2 Museum Musik Dunia. Disana, ada beberapa legenda musisi Indonesia lainnya, seperti Ari Lasso, Ebiet G. Ade, Chrisye, dan masih banyak lagi.

Selain patung lilin, pengunjung juga bisa melihat berbagai jenis alat musik tradisional dan kontemporer dari berbagai negara, sekaligus memorabilia lainnya dari musisi-musisi terkenal dunia. Cuma di Museum Musik Dunia Jatim Park 3 ya!

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?