Sidoarjo, blok-a.com- Kampung batik tulis Dusun Jetis,Kelurahan Lemahputro, Kabupaten Sidoarjo, melegenda.
Berbagai jenis batik tulis bisa dilihat di desa ini, mereka adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kali ini, rombongan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim melakukan aksi borong baju batik motif kain batik tulis.
Harganya bervariasi antara Rp100.000 – Rp700.000 per lembar sesuai kerumitan corak.
“Sentra batik Jetis ini cukup tua yakni sejak tahun 1953. Tadi saya lihat juga sangat terjangkau harganya. Untuk kualitas batik yang lebih halus tulisnya juga ada di sini,” kata Khofifah.
Usai membeli beberapa motif kain batik tulis, Khofifah juga mendatangi tempat penjualan dan pembuatan batik milik Bu Tatik.
Di sana, bahkan ia juga menyempatkan diri membatik di atas motif kain batik asal Jetis yang didominasi flora khas Sidoarjo dengan warna-warna cerah dan mencolok seperti, merah, hijau, kuning, dan hitam.
Khofifah menjelaskan sebagian besar batik di Jetis bermotif Madura.
Bahkan sebelum 1953 tempat ini sudah memproduksi desain batik Madura. Artinya kekuatan budaya Jetis Sidoarjo dan konektivitas dengan Madura sebetulnya terkoneksi sangat kuat dengan budaya yang itu terekspresikan melalui motif batiknya.
“Saya ingin menyampaikan kekuatan budaya kita itu harus menjadi kekuatan seduluran di antara kita semua. Salah satu wujudnya melalui keberadaan Batik Jetis ini,” katanya.
Di Sidoarjo, Khofifah ikut acara Gowes Gemilang bersama Bupati dan masyarakat Sidoarjo menyambut perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII 2023.
Kebetulan Sidoarjo merupakan salah satu tuan rumah Porprov Jatim VIII bersama tiga daerah lainnya, yakni Mojokerto, Kota Mojokerto dan Jombang.
Khusus Sidoarjo juga menjadi venue pembukaan perhelatan Porprov VIII pada
9-16 September 2023.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat ikut mempromosikan berbagai produk pelaku UMKM selama gelaran Porprov VIII berlangsung.
Termasuk salah satunya kerajinan batik tulis di Kampung Batik Jetis yang sangat legendaris dan harganya terjangkau di Sidoarjo ini.
“Porprov ini tak sekadar menjadi pesta olahraga. Jadi keberadaan Kampung Batik Jetis di Sidoarjo ini akan menjadi bagian memperkuat ekosistem ekonomi yang sangat strategis untuk memperkenalkan produk-produk UMKM,” terangnya.
Didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gubernur Khofifah mendatangi salah satu toko.
Menurutnya, produk-produk UMKM yang berkualitas menjadi penting untuk disampaikan ke seluruh peserta Porprov. Sebab, ia khawatir tidak semua peserta, atlet, maupun pengunjung Porprov VIII tahu soal sentra Batik Jetis dengan harga terjangkau serta kualitas yang baik di Sidoarjo.
“Hal penting yang saya tekankan adalah supaya mereka mengenal Sidoarjo lebih dekat, lebih luas, dan lebih dalam,” tegasnya.
Industri Batik Jetis tidak hanya menumbuhkan roda perekonomian, melainkan juga mempererat hubungan dan komunikasi antar warga, serta meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
“Mari kita ikut mempromosikan keberadaan Kampung Batik Jetis ini ke seluruh masyarakat luas. Utamanya di momen akbar Porprov Jatim VIII Tahun 2023,” pungkasnya.
Sebagai informasi pada 2008, Desa Jetis diresmikan menjadi sektor pariwisata Kampung Batik Jetis oleh Bupati Win Hendrarso.
Batik yang masih eksis hingga sekarang yaitu Batik Kamsatun, Batik Amri, Batik Daun, Batik Adam, Batik Namiroh, Batik Yassaroh, Batik Maduratna, dan masih banyak lagi lainnya.
Warna merah-coklat kehitaman merupakan ciri khas Batik Jetis. Dalam motif batik Jetis tersusun ornamen yang berbentuk flora dan fauna. Beberapa motifnya antara lain Motif Burung Merak, Motif Kembang Tebu, Motif Kembang Bayam, dan Motif Sekardangan atau Sekar Jagad.