KPU Jatim Gencarkan Pendidikan Pemilih Milenial

Probolinggo blok-a.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur terus melakukan dan merancang upaya meningkatkan partisipasi pemilih untuk Pemilu 2024. Salah satunya kalangan pemilih pemula atau kalangan muda.

Hal itu diungkapkan Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, usai Sosialisasi Pemilih Pemula Segmentasi Pemilih Pemula di daerah rawan konflik oleh KPU Kota Probolinggo, Selasa (12/7/2022), di Cafe D & C19, jalan Pahlawan Kota Probolinggo.

Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya merangkul pemilih pemula dan pemilih muda mengingat jumlahnya yang besar. Sampai dengan saat ini KPU Jatim masih memandang strategis pemilih pemula sebagai salah satu segmen utama dalam sosialisasi pendidikan pemilih.

“Ada tiga titik lokasi dan tiga segmentasi yang di sasar. Yakni, segmentasi pemilih pemula dan muda kategori daerah rawan konflik di Kota Probolinggo, segmentasi pemilih perempuan kategori daerah rawan bencana di wilayah Gresik, dan segmentasi Disabilitas kategori pelanggaran pemilu tinggi di Sampang,”tandasnya.

Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudori ketika melakukan sosialisasi peran serta pemilih pemula di Pemilu 2024 mendatang. (foto: blok-a.com/Soni)

Dijelaskan, terdapat beberapa hal program yang siap digencarkan KPU Jatim. Tidak saja sosialisasi dengan tatap muka konvensional, melainkan juga dengan berbagai upaya lain. Yakni, melalui pendekatan terhadap perilaku/kebiasaan/minat pemilih pemula atau generasi muda.

“Sosialisasi tatap muka konvensional, diantaranya dengan mengunjungi beberapa sekolah secara langsung untuk sosialisasi dengan program goes to school. Datang ke sekolah dengan menjadi pembina upacara untuk kepentingan sosialisasi,”ucap Gogot Cahyo Baskoro.

Disamping itu, lanjut Gogot Cahyo Baskoro, bahwa besarnya data pemilih pemula dan pemilih muda dalam pemilu 2019. Partisipasi pemilu tahun 2024 yang akan datang, akan dipengaruhi tingkat parmas para pemilih pemula dan muda.

Kenyataan Ini bukan tanpa alasan. Dalam pemilu 2019, jumlah pemilih pemula di Jawa Timur mencapai 2.287.176 dari total 30.912.994 pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan jumlah pemilih muda usia 21 hingga 30 tahun mencapai 6.061.778 atau 20 persen dari DPT. Untuk usia 31 sampai dengan 40 tahun sebesar 6.573.179 atau 21 persen.

Apabila ditotal, jumlah pemilih pemula dan muda dalam pemilu 2019 mencapai sekitar 48 persen. Peran strategis pemilih pemula dan muda dalam pemilu. Bahkan, pemilih pemula adalah pemilih yang idealis karena belum memiliki beban ekonomis.

“Pemilih pemula calon para pemimpin yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa ini. Yang paling penting mau menggunakan hak pilih, memiliki kecenderungan terus berpartisipasi dalam pemilu berkutnya,”tuturnya.

Terpisah, Ketua KPU Kota Probolinggo Ahmad Hudri berharap dengan adanya sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk segmen pemilih pemula ini bisa menambahkan bekal wawasan terkait kepemiluan dan demokrasi.

Pendidikan pemilih segmen pemilih pemula daerah rawan konflik cukup menarik. Pihaknya bukan mengungkit konflik Pilwali tahun 2013, namun mengingatkan agar kondisinya jangan sampai terjadi lagi.

“Harapannya ke depan proses demokrasi di Kota Probolinggo semakin sehat dan menggerakkan teman-teman dari pemilih pemula untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pemilu,” pungkasnya.(Inos)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?