KKN TEMATIK IAI IBRAHIMY: Menabur Bhakti, Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak

Kelompok 10 KKN mahasiswa IAI Ibrahimy Banyuwangi

Penulis : Kelompok 10 KKN IAI Ibrahimy

BANYUWANGI – KKN Tematik di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa IAI Ibrahimy sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan sejak tanggal 27 Juli 2022 hingga tanggal 7 September 2022. Kegiatan terdiri dari kegiatan inti, kegiatan desa, dan kegiatan tambahan.
.
Pelaksanaan KKN mahasiswa IAI Ibrahimy kali ini mengusung tema “Menabur Bhakti, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA)”. Tema ini merupakan program pemerintah yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Dengan adanya DRPPA diharapkan desa dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak.

Metodologi yang dipakai guna mewujudkan DRPPA, yakni Partisipatory Rural Aprpraisal (PRA). Metodologi PRA ini menjadi suatu pendekatan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang menekankan paritisipasi dan keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatannya. Desa kebondalem menjadi lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan metodologi PRA untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di wilayah tersebut hingga dilaksanakan program sosialisasi mengenai pentingnya perempuan dan anak.

Data-data yang berhasil dikumpulkan , berdasarkan teknik observasi serta wawancara memunculkan beberapa permasalahan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah terkait DRPPA, yakni perlunya meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender; perlunya meningkatkan peran ibu/keluarga dalam pengasuhan/ pendidikan anak; adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak; adanya pekerja anak; dan adanya perkawinan anak. Selain itu perlu adanya upaya memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi.

Kegiatan KKN dengan metodologi PRA mendapat dukungan dari pemerintah desa setempat dan masyarakat desa. Hal tersebut ditunjukkan dalam kegiatan mahasiswa KKN banyak melibatkan masyarakat dari berbagai golongan. Pemerintah desa beserta aparatnya banyak melibatkan mahasiswa KKN dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan desa.

Mahasiswa KKN juga mengorganisir pihak-pihak yang dianggap dapat digandeng untuk bersama-sama mendiskusikan permasalahan tersebut dalam satu forum Focus Grup Discussion). Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam forum tersebut adalah Fatayat, Muslimat, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI ), Posyandu, Ansor, dan KarangTaruna, Perangkat Desa, Perwakilan dari siswa siswi SMP dan SMA serta PEKKA (Perempuan KepalA Rumah Tangga), elemen-elemen tersebut berguna untuk mengumpulkan informasi serta membangun kesepakatan dan mengklarifikasi informasi serta mengumpulkan berbagai pendapat pada isu yang

Dari diskusi-diskusi dan rembug-rembug desa terbentuklah sebuah Forum Anak Desa (FAD) dan Relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak). Forum ini memiliki visi yang mengedepankan peran strategis kaum perempuan dan terus mengupayakan percepatan untuk mewujudkan perempuan yang berdaya, mandiri, dan mampu bekerja cerdas dengan tetap mengedepankan semangat kolaboratif. 

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?