Kesaksian Tetangga Anak Bunuh Ibu di Gondanglegi, Sempat Cekcok

pembunuhan instruktur senam di ngawi

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Dikabarkan sempat cekcok, anak di Gondanglegi tega bunuh ibu kandungnya dengan tiga tusukan benda tajam di bagian dada.

Nasib nahas menimpa Sunarsih (48), seorang ibu warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang merenggang nyawa atas perilaku keji anak kandungnya.

Anak tersebut yakni David Humaidi (28). Sebelum kejadian berdarah itu, tetangga rumahnya sempat mendengarkan keduanya saling adu mulut hingga berakhir penusukan.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu tetangganya, Sri Wahyuni (39). Karena jarak rumah yang tidak terlaku jauh, Sri sempat mendengar keributan yang berada di rumah korban itu, pada Sabtu (15/04/2023).

“Sejak pagi sekitar jam 06.00 WIB, saya mendengar Bu Sunarsih memarahi keponakannya. Saya dengarnya keponakannya disuruh cuci baju gitu,” ungkap Sri saat ditemui di kediamannya, Minggu (16/04/2023).

Selanjutnya, keributan itu kembali terdengar sekitar pukul 09.00 WIB. Sri mengatakan, ia kembali mendengar suara Sunarsih sedang cekcok dengan seseorang. Namun dirinya tidak mengetahui pasti, apakah itu David atau bukan.

Saat kejadian, Sri yang tengah melayani pelanggannya untuk menjahit baju di ruang menjahitnya. Yang mana ruangan menjahit tersebut kebetulan berada di depan rumah, sehingga suara cekcok itu terdengar lebih keras.

“Kedengeran cekcok, suaranya semakin keras di sini (ruang menjahit) kedengeran. Sampai temen saya tanya ‘opo mbak?’,” ucap Sri.

Namun, saat itu dirinya hanya mengira Sunarsih hanya bercekcok seperti biasa, sehingga ia tak berani jika harus ikut campur urusan mereka.

Tak berselang lama, Sri bersama pelanggannya dikagetkan dengan suara jeritan dari korban. Ia kemudian melihat ke arah luar, sontak Sri kaget karena melihat bagian perut korban sudah bersimbah darah.

Secara bersamaan, Sri juga melihat seorang turun dari motor dan menghampiri Sunarsih yang seketika tergeletak di halaman rumahnya.

“Saya lihat sekilas ‘Mak dek’ ada darah. Saya takut gak berani keluar. Saya bilang ke teman saya, Ya Allah Mbak Sun diapakan sama David. Ya Allah udah gemeter saya nggak berani keluar takut darah. Saya lihat Bu Sunarsih langsung ambruk di tanjakan halamannya,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Desa Urek-Urek, Andri Dwi Agus Muhtadin membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, sebelum korban meninggal dunia, korban sempat dikabarkan cekcok dengan anak kandungnya.

Dikatakan Andri, David yang sehari-hari bekerja serabutan itu sempat mengantar istrinya ke pasar sebelum cekcok dengan ibunya.

“Pagi nggak ada apa-apa, katanya pagi hari masih nganterin istrinya ke pasar. Warga kira mereka cuma cekcok biasa,” tegas Andri saat ditemui di rumahnya.

Dikatakan Andri, penusukan tersebut terjadi di dalam rumah korban. David saat itu gelap mata, hingga dengan tega menusuk ibunya dengan pisau dapur di bagian dada dan perut sebanyak tiga kali hingga meninggal dunia.

Meskipun demikian, setelah merenggang nyawa ibu kandungnya, lanjut Andri, David tidak ada niatan untuk melarikan diri. Bahkan ia sempat diamankan ke Kantor Desa sebelum diserahkan ke Polsek Gondanglegi.

(ptu)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?