Surabaya, blok-a.com – Akhirnya, Kementerian Agama (Kemenag) RI membuat kebijakan penundaan pelunasan biaya ibadah haji dan tambahan kuota tiap provinsi se Indonesia.
Melalui SK Dirjen PHU nomor 181 tahun 2023, waktu pembayaran pelunasan diperpanjang sampai 12 Mei 2023 pukul 15.00 WIB.
Selanjutnya jemaah haji reguler cadangan ditambah 15% dari kuota awal tiap provinsi.
Perkiraan tambahan sebanyak 1272 dari 8000 kuota tambahan yang ditetapkan Kemenag RI.
Dengan tambahan itu berpengaruh kepada antrean masa tunggu haji di Jawa Timur lebih pendek.
Pemerintah Arab Saudi, memberi tambahan 8000, dan Jawa Timur dapat 1272, sehingga total kuota Jawa Timur dari 35.152 menjadi 36.424 jemaah.
Terkait pelunasan, hingga batas akhir pembayaran kuota belum tercapai karena terkendala di sistem perbankan.
Semula BIPIH reguler pada tanggal 5 Mei 2023, diperpanjang jadi tanggal 14 Mei 2023.
Dengan begitu ada kesempatan bagi calon jemaah haji untuk melunasi sehingga kuota tercapai.
Sesuai data, ada 82% calon jemaah haji asal Jatim telah melakukan pelunasan.
Untuk hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kebijakan Kemenag RI ini.
Yang penting lain soal peniadaan pendamping jamaah lanjut usia (lansia) dan mahram.
Hal itu dimaksudkan untuk merealisasikan keadilan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Fungsi pendamping jamaah lansia dan mahram, lanjutnya, akan digantikan oleh petugas khusus dari pemerintah. Mereka terlatih menangani difabel dan lansia.
Bagi jemaah calon haji asal Jatim yang jadi nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) diimbau tidak khawatir soal pelunasan.
“Soal pelunasan biaya ibadah haji tetap bisa dilakukan,” tegasnya.
Yang penting selanjutnya,, Khofifah meminta agar benar-benar menyiapkan fisik dan mental sebelum berangkat.
“Ini adalah ibadah fisik dan mental karena akan berkumpul seluruh jemaah dari berbagai belahan dunia,” tutupnya.(kim/lio)