Inflasi Menurun, Disperindag Kabupaten Malang Jaga Stabilitas Melalui Pasar Smart

Caption : Tim pengendalian inflasi Kabupaten Malang melakukan koordinasi antar stakeholder terkait, pada Kamis (20/7/2023) (Blok-a.com / Putu Ayu Pratama S)
Caption : Tim pengendalian inflasi Kabupaten Malang melakukan koordinasi antar stakeholder terkait, pada Kamis (20/7/2023) (Blok-a.com / Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Inflasi di Malang Raya salah satunya di Kabupaten Malang terus menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus lakukan stabilitas melalui pasar smart.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Malang, inflasi di Malang Raya pada 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara tahunan, inflasi bulan Juni 2022 mencapai 5,3 persen. Angka tersebut mengalami penurunan menjadi 3,65 persen pada 2023.

Sementara itu secara bulanan, inflasi juga mengalami penurunan dari bulan Mei sebesar 4,22 persen menjadi 3,65 persen di bulan Juni.

Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatut Subroto mengatakan, inflasi di Kabupaten Malang mengikuti wilayah Kota Malang. Sehingga pergerakannya terbilang cukup cepat.

“Pergerakan Kota Malang cepat. Maka, Kabupaten sebagai wilayah penyangga harus mengikuti. Di antaranya terkait barang dan jasa. Pada musim-musim tertentu, ada inflasi. Maka kondisi inflasi harus kami ikuti,” terang Didik saat ditemui seusai memberikan pemaparan pengendalian inflasi, Kamis (20/7/2023).

Beberapa jenis kebutuhan pokok yang mempengaruhi inflasi diantaranya yakni daging ayam, telur, minyak, gula. Sedangkan barang yang berkaitan dengan pertanian yakni cabe, bawang merah dan putih dan masih banyak lainnya.

Sehingga, seluruh stakeholder di wilayah Kabupaten Malang harus mengikuti kurva harian, mingguan bahkan pada musim-musim tertentu.

“Operasi pasar menjadi bagian dari pergerakan harian. Pergerakan inflasi kan bisa kita ukur. Maka, melalui bagian perekonomian dan Disperindag ity dapat melihat bagaimana kebutuhan barang jasa di lapangan,” jelasnya.

Jika inflasi bagus, lanjut Didik, maka tidak diperlukan adanya oprasi pasar. Namun, hanya perlu adanya kestabilan harga. Sebab, menurutnya inflasi memiliki sifat yang berjenjang dari pusat, regional hingga daerah.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Malang, Irina Widiyati mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi melalui Suling Pasar Smart.

“Suling smart dilakukan setiap hari Jumat bersamaan dengan kegiatan Shubuh keliling bersama Forkopimda,” terang Iriana saat dikonfirmasi, Kamis (20/7/2023).

Salah satu daerah yang telah dilakukan Smart Pasar yakni Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, pada Jumat (14/7/2023) lalu.

Dalam Smart Pasar, pihaknya membawa beberapa stok komoditi sembako seperti, beras, gula dan minyak dihadirkan dengan harga yang cukup miring dari pasaran.

“Jumat lalu (14/7) di Masjid Sarikerto Desa Jambangan, Dampit. Kami menyediakan 150 bungkus beras lima kiloan, gula 100 kilogram, dan minyak kita 156 liter,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?