Hujan & Puasa, Mahasiswa Gelar Demonstrasi Demi Tolak UU Cipta Kerja di Malang

Mahasiswa gelar aksi tolak UU Ciptaker di depan Balai Kota Malang, SenIn (3/3/2023)

Kota Malang, blok-a.com – Pada saat mahasiswa demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Kota Malang, hujan yang sangat lebat turun dan mempengaruhi jalannya acara Selasa (4/4/2023) Pagi.

Sebanyak 1500 mahasiswa yang tergabung dalam 22 organisasi dalam Aliansi Suara Rakdjat (ASURO) harus bertahan selama demonstrasi UU Cipta Kerja di bawah guyuran hujan di Malang.

Meskipun demikian, rangkaian aksi massa awalnya berjalan lancar dan para orator dari masing-masing organisasi secara bergantian memberikan orasi dengan berbagai muatan.

Substansi inti orasi yang disampaikan tidak berbeda jauh dengan apa yang ada dalam rilis resmi aliansi.

Sekitar jam 3 sore waktu setempat, situasi memanas di antara massa aksi dan beberapa perwakilan mereka mencoba untuk memasuki gedung dengan maksud meminta audiensi dengan wakil dari dewan.

Setelah berusaha melakukan upaya persuasif, Ketua DPRD Kota Malang bernama I Made Riandiana Kartika bersama dengan Wanedi dan Rimzah akhirnya keluar untuk menemui massa aksi yang berkumpul di depan gedung dewan. Sayangnya, sebelum Ketua DPRD Kota Malang memberikan pernyataannya, massa aksi terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda.

Beberapa orang memaksa untuk masuk ke dalam gedung, sementara aliansi yang lebih besar tetap ingin mengadakan audiensi di luar gedung DPRD Kota Malang.

Akhirnya, karena situasinya tidak kondusif, Ketua DPRD beserta stafnya memutuskan untuk kembali masuk ke dalam ruangan dewan.

“Mereka tidak mau audiensi jika tidak lengkap 6 fraksi,” kata I Made Riandiana Kartika Ketua DPRD Kota Malang Senin (3/4/2023) Sore.

Awalnya, mereka hanya berjumlah 4 orang.

“Saya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, Korlap seharusnya mengendalikan massa agar tidak terlalu emosi,” ujarnya.

Di tengah situasi tersebut, Koordinator Lapangan Aksi meminta agar massa aksi tetap terkendali dan tidak terprovokasi, serta tetap bersatu dan berkomando satu.

Terpisah Koordinator Lapangan Dimas mengatakan bahwa Harap berhati-hati, waspadalah terhadap provokasi.

Hujan semakin deras turun dan akibatnya satu per satu massa aksi meninggalkan lokasi aksi.

Meskipun hujan sangat lebat, ratusan massa aksi tetap bertahan dan berusaha menyampaikan tuntutan yang telah dikonsolidasikan bersama.

Bahkan, aksi terus berlanjut dan terjadi beberapa insiden saling dorong antara demonstran dan pihak gabungan pengamanan.

Pada akhirnya, perwakilan dari masing-masing fraksi yang tergabung dalam 6 fraksi akhirnya menemui massa aksi di depan gedung DPRD Kota Malang.

“Mereka telah menyampaikan semua tuntutan mereka, dan akan diumumkan di media DPRD Kota Malang,” kata dia.

DPRD Kota Malang juga akan menampung dan mengakomodir semua tuntutan dari aliansi.

Aliansi akan mengambil tindakan lebih serius jika tidak ada respons yang memadai dari dewan terkait tuntutan mereka.

“Bahkan, kami siap untuk kembali melakukan demonstrasi di jalanan Kota Malang hingga perekonomian tergangg,” tandasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?